Bupati Malang Akan Tanggung Biaya Perawatan Supporter Aremania

Bupati Malang Akan Tanggung Biaya Perawatan Supporter Aremania

Bupati Malang HM Sanusi hanya tertunduk. Tampak wajahnya memendam duka yang sangat (Foto: Malang Post)--

MALANG, SUMEKS.CO, Bupati Malang HM Sanusi hanya tertunduk. Tampak wajahnya memendam duka yang sangat. Dua kali ia menyebut akan menanggung biaya perawatan.

“Kami turut berduka cita dan menyesalkan kejadian ini. Langkah kami yang tempuh, kami kerahkan semua ambulans untuk mengevakuasi, mendata yang sakit dan dirawat, ” ungkap Sanusi.

Sanusi melanjutkan, banyak supporter yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan klinik, tapi tidak membawa identitas. Kata Sanusi, pihaknya akan terus mendata dengan mengerahkan sejumlah instansi.

“Sebagian tidak membawa identitas. Semua yang dirawat. Semua. Biaya yang menanggung nanti kami. Biaya yang menanggung dari kabupaten Malang, ” papar Sanusi.

Tercatat ratusan supporter masih dirawat diantaranya di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RS Hasta Husada, RS Saiful Malang, RS Mitra Delima, Klinik Salsabila dan sejumlah tempat rawat. Data pukul 05.00 WIB, terbanyak, 101 korban meninggal terdata di RS Wava Husada. Di RS Teja Husada sebanyak 34 orang korban, sebanyak 4 orang di Mitra Delima dan data masih terus berkembang. 

Indonesia Berduka, Ratusan Aremania Meninggal

Diketahui, data sementara sebanyak 127 orang meninggal dalam insiden pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. 

Jumlah tersebut masih terus berkembang. Jumlah tersebut disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, dalam konferensi pers Minggu  2/10/2022  pukul 04.30 WIB.

Nico berulangkali mengucap berbela sungkawa dan prihatin. Nico memulai rilis dengan mengucapkan duka cita mendalam dan menyesalkan peristiwa yang terjadi. Data sementara jumlah korban, Nico menyebut sebanyak 127 orang. Sebanyak 34 meninggal di lokasi, termasuk 2 personil anggota Polri.


Puluhan ribu suporter saat menonton laga Arema lawan Persebaya lanjutan BRI Liga 1 --

“Telah meninggal 127 orang. Di stadion ada 34. Dan di rumah sakit, ada 2 anggota yang meninggal, ” jelas Nico sembari menjelaskan kronologis peristiwa. Menurut Nico, saat berlangsung pertandingan, berjalan aman. Hingga sebagian oknum supporter turun ke lapangan usai pertandingan. Turunnya oknum supporter diduga dipicu kekecewaan.

Kata Nico, dalam prosesnya kemenangan diperoleh Persebaya (2-3). Permasalahan terjadi pada saat selesai. Terjadi kekecewaan penonton karena Arema FC tidak pernah kalah selama 23 tahun di kandang sendiri.

Kekecewaan menggerakkan penonton turun dan berusaha mencari para pemain, official dan cenderung berupaya melampiaskan emosi. Menurut Nico sebagian oknum sudah menyerang petugas dan merusak mobil.

“Karena itu petugas pengamanan melakukan upaya upaya pencegahan, melakukan pengalihan, dalam prosesnya, untuk mencegah, dipakailah gas air mata, ” terang Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: