3 Penambang Minyak Ilegal di Keluang Ditangkap, Pemilik Sumur Masih Dikejar

3 Penambang Minyak Ilegal di Keluang Ditangkap, Pemilik Sumur Masih Dikejar

Tiga pelaku penambang minyak mentah di Kecamatan Keluang, Muba yang berhasil diamankan tim gabungan. Foto : Harian Muba--

BACA JUGA:Evakuasi Warga dan Amankan Lokasi Semburan Minyak di Keluang

"Baru satu titik, dengan upah 35 ribu per meter, baru ngebor kedalaman 120 meter dan terjadi semburan," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, semburan minyak mentah tradisional yang berada di Dusun Karang 1, Desa Keluang, Kelurahan Keluang, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis 15 September 2022 malam berhenti menyemburkan minyak.

Namun, hingga Jumat 16 September 2022 dini hari, warga di sekitar lokasi semburan terus berdatangan untuk mengambil genangan minyak yang mengalir ke parit.

“Semburan sejak hari Rabu. Banyak warga yang datang sengaja untuk mengambil minyak yang mengalir di parit,” kata salah seorang warga di lokasi kejadian.

BACA JUGA:Heboh Video Semburan Minyak Mentah di Keluang Muba, Warga Takut Mirip Lapindo

Pantauan SUMEKS.CO di lokasi semburan Jumat dini hari, warga yang datang tidak hanya membawa jeriken yang diangkut dengan sepeda motor, tetapi juga membawa mobil pick up dan truk bak yang sudah dimodifikasi.  

Membutuhkan waktu sekitar 60 menit menuju lokasi semburan jika ditempuh menggunakan kendaraan roda empat melalui Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi dari arah Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba. 

Di titik sumur minyak juga sudah dipasang garis polisi dan dijaga aparat kepolisian dan TNI AD. 

Aroma bekas semburan minyak juga masih menyengat hidung. Jalan yang berada di lokasi semburan juga licin akibat semburan setinggi 100 meter di lokasi kebun milik warga.

BACA JUGA: Sikapi Keberadaan Sumur Minyak Ilegal, Polda Sumsel Gelar FGD

Tampak juga, sebagian warga sengaja membuat kolam terpal berukuran 8x6 meter. Kolam tersebut dibuat menggunakan alat berat untuk menampung genangan ceceran minyak.

Menurut warga, untuk satu jeriken berukuran 35 liter dihargai oleh pengepul Rp 50 ribu.

“Kalau kami bawa jerike ukuran 35 liter dibeli lagi samo orang di hulu seharga Rp 50 ribu. Pakai motor ini cuma bisa mampu bawa dua jerike karena jalan di sini sudah licin,” terang An, warga yang ikut mengambil minyak.

Sejak semburan minyak terjadi, minyak yang berhasil dikumpulkan nyaris sebanyak 1.000 drum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: