Penyakit Ain, Benarkah Setiap Orang Bisa Kena
Penyakit ain bisa menimpa siapa saja. Foto hanya ilustrasi.--
“Bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadanya supaya meminta diruqyah dari ‘ain.”
Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi; ia menshahihkannya, Dari Ibnu Abbas dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
“‘Ain adalah nyata, dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ‘ainlah yang mendahuluinya. Jika kalian diminta untuk mandi, maka mandilah.”
BACA JUGA:Tubuh Sering Lelah Karena Anemia, Coba Cara Ampuh Ini
Diriwayatkan Imam Ahmad dan At-Tirmidzi, ia menshahihkannya, dari Asma binti Umais bahwa ia mengatakan,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya Bani Ja’far tertimpa ‘ain; apakah aku boleh meminta ruqyah untuk mereka?” Beliau menjawab, “Ya, seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya ‘ainlah yang mendahuluinya.”
Abu Daud meriwayatkan dari Aisyah, ia mengatakan,
“Orang yang menimpakan ‘ain diperintahkan supaya berwudhu, kemudian orang yang tertimpa ‘ain diperintahkan mandi.”
Imam Ahmad, Malik, An-Nasa’i, dan Ibnu Hibban, meriwayatkan dari Sahl bin Hanif, “Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam keluar bersama orang-orang yang berjalan bersamanya menuju Mekah, hingga ketika sampai di daerah Khazzar dari Juhfah, Sahl bin Hanif mandi.
BACA JUGA:10 Manfaat Jambu Air yang Jarang Orang Tahu
Ia adalah seorang yang berkulit putih serta elok tubuh dan kulitnya. Lalu Amir bin Rabi’ah, saudara Bani Adi bin Ka’b melihatnya, dalam keadaan sedang mandi, seraya mengatakan, ‘Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.’ Maka Sahl pingsan.
Lalu ia dibawa kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam lantas dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Sahl begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.
Beliau bertanya, ‘Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?’ Mereka menjawab, ‘Amir bin Rabi’ah telah memandangnya.’ Maka beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian ‘membunuh’ saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkanmu, kamu tidak mendoakan keberkahan (untuknya)?’ kemudian beliau bersabda kepadanya, ‘Mandilah untuknya.’
Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya, dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam satu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakang. Ia meletakkan bejana di belakangnya.
BACA JUGA:10 Manfaat Jambu Air yang Jarang Orang Tahu
Setelah melakukan demikian, Sahl terbangun bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi,”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: