Kenang Perjuangan Kemerdekaan, Kolaborasikan Soal Matematika tipe PISA

Kenang Perjuangan Kemerdekaan, Kolaborasikan Soal Matematika tipe PISA

--

PALEMBANG - Mahasiswi program doktor (S3) pendidikan matematika universitas Sriwijaya Palembang, Dr Indrie Noor Aini Mpd. Mengembangkan soal matematika tipe PISA (Programme for International Student Assessment). Disampaikannya melalui ujian disertasi program doktor pendidikan matematika universitas sriwijaya belum lama ini di gedung FKIP Unsri Bukit Besar Palembang. 

Menariknya, judul yang dipresentasikan adalah pengembangan soal Matematika tipe PISA dengan konteks bangunan bersejarah di kabupaten Karawang. Mengaitkan tema perjuangan dan sejarah merebut kemerdekaan. Tema ini cukup tepat mengingat tidak lama lagi peringatan kemerdekaan NKRI. 

PISA diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) adalah sebuah program internasional yang bertujuan untuk memonitor hasil dari sistem pendidikan yang berkaitan dengan pencapaian belajar siswa yang berusia 15 tahun.

BACA JUGA:Istri Siri Oknum Anggota Polres Mura Curhat di Tiktok, Tuntut Tanggungjawab

"Alhamdulillah lancar, semua memberikan saran dan masukan untuk perbaikan disertasi saya. Semua mengapresiasi karena bahasan yang diangkat tergolong baru. Karawang adalah kota perjuangan dan ciri khas lain adalah area persawahannya. Jadi, dari situlah saya berangkat mengembangkan soal matematika tipe pisa," ujar Indrie yang juga dosen pendidikan matematika di universitas Singaperbangsa Karawang. 

Lanjut Indrie, diantara bangunan bersejarah itu adalah tugu kebulatan tekad yang dulunya jadi markas Peta (pasukan pembela tanah air). Kemudian, ada rumah pengasingan bung karno tepatnya di kecamatan Rengasdengklok. Serta bendungan Walahar yang dibangun belanda karena kota Karawang mempunyai banyak area persawahan. 

"Proses menyiapkan disertasi ini wah sekali boleh dibilang. Karena sebetulnya itu dari awal 2019 saya memulai mengembangkan, mengujikan dan turun kelapangan. Secara teknis kita dihantam pandemi dan ada sedikit terhambat, namun secara overall Saya bolak balik dari Palembang ke Karawang. Akhirnya bisa selesai, sebagaimana taglinenya karawang kota perjuangan. Jadi diperkenankan Kembali terbuka mengenal sejarah," ungkapnya. 

BACA JUGA:Gelora Indonesia Siap Hadapi Verifikasi Faktual

Indrie mengatakan, perjuangan jadi doktor tidak hanya akan sampai disini, dirinya mengaku akan terus fokus di pengembangan soal PISA di beberapa bangunan bersejarah yang lain. "Jadi saya ingin mengeksplore lagi, memberitahukan kepada dunia bahwa di Karawang juga ada banyak sejarah dan bisa dikaitkan dengan matematika," pungkasnya. 

Ujian disertasi tersebut di hadiri oleh Wakil Dekan II FKIP Unsri, Nyimas Aisyah, Ph.D, Promotor koordinator prodi S3 pendidikan matematika, Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.SC, Co Promotor 1, Prof Dr Ratu Ilma Indra Putri MSi dan Co Promotor 2, Prof Dr  Poppy Yaniawati Mpd. Serta penguji luar dari IKIP Siliwangi Bandung, Prof Dr Hj Euis Eti Rohaeti Mpd. Penguji dari intern UNSRI, Dr Somakin Mpd dan Dr Ely Susanti Mpd. 

Sementara itu, Promotor koordinator prodi S3 pendidikan matematika, Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.SC didampingi Co Promotor 1, Prof Dr Ratu Ilma Indra Putri MSi mengatakan penyampaian disertasi tersebut bagus, cukup tren sekarang di pendidikan matematika. Konteks bangunan bersejarah ini bisa jadi salah satu pengembangan pariwisata. 

BACA JUGA:Gudang Toko Plastik Dibobol Maling

Sangat relevan dengan belum banyaknya soal matematika tipe PISA yang diperkenalkan kepada siswa di Indonesia. "Karena masih lemahnya pemahaman dan pengembangan soal PISA, makanya kami dari UNSRI mengawali bagaimana membuat soal-soal PISA supaya nantinya bisa disebarkan dan anak-anak sekolah bisa belajar," ujar Prof Zulkardi. 

Belum lagi dari lembaga OECD, baru sedikit tipe-tipe soal PISA yang disebar di internet. Sehingga terbatas untuk belajar dan perlu  contoh-contoh soal yang banyak. Soal-soal seperti itu perlu dibuat dan buatnya tidak mudah. Karena disitu ada konten matematikanya, kompetensi, pemecahan masalah dan penalaran. Bagaimana membuat soal yang baik itulah menjadi riset di penelitian ini. "Indrie menjadi doktor ke delapan jebolan S3 pendidikan matematika Unsri. Baru sekitar 3 mahasiswa program doktor S3 yang meneliti disertasi tentang PISA seperti ini. Disertasinya bagus, jelas sekali, tinggal bagaimana lagi dia meneruskan dan mengembangkan kemampuan soal itu. Kalau bisa penelitiannya dapat diteruskan," sebut Prof Zulkardi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: