FGD Kanwil Kemenkum Babel Evaluasi Perda Pangan dan Perkebunan Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan

FGD Kanwil Kemenkum Babel Evaluasi Perda Pangan dan Perkebunan Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan

Kepala Kanwil Kemenkum Babel, Johan Manurung, membuka FGD Analisis dan Evaluasi Perda Pangan dan Perkebunan di Aula Kanwil, Rabu 24 September 2025.--

Karena itu, forum diskusi menyepakati perlunya penyempurnaan pasal-pasal yang sudah tidak relevan, sembari tetap mempertahankan ketentuan yang masih sesuai dengan kebutuhan lokal.

FGD ini menjadi wadah penting untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga praktisi hukum.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Dorong Transparansi Korporasi lewat Verifikasi Beneficial Ownership

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Gelar Sosialisasi Porsibel dan FGD Tata Kelola, Dukung Efisiensi Regulasi di Daerah

Dengan forum diskusi terbuka, diharapkan terbangun konsensus dalam penyusunan regulasi yang lebih harmonis, aplikatif, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks Bangka Belitung, isu ketahanan pangan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, kehadiran FGD ini bukan hanya sekadar evaluasi teknis, tetapi juga merupakan langkah nyata memperkuat regulasi agar dapat menjawab tantangan pembangunan di masa depan.

Hasil FGD merekomendasikan adanya harmonisasi perda dengan regulasi pusat serta penyesuaian terhadap perkembangan terkini.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Dorong Profesionalisme ASN Lewat Feedback Penilaian Kompetensi

BACA JUGA:Kemenkum Babel dan Garuda Indonesia Jalin Sinergi Perkuat Mobilitas dan Layanan Publik

Dengan demikian, peraturan yang dihasilkan tidak hanya berorientasi pada kepastian hukum, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Kemenkumham Babel dalam mendukung pemerintah daerah untuk menghadirkan regulasi yang adaptif terhadap perubahan zaman, tanpa kehilangan nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Bangka Belitung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait