Cegah Karhutla, Helikopter Respon Cepat Pantau Hotspot di Kabupaten OKI

Cegah Karhutla, Helikopter Respon Cepat Pantau Hotspot di Kabupaten OKI

Bupati OKI lakukan pemantauan hotspot menggunakan helikopter. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat luas terdiri dari 18 Kecamatan yang tersebar. Dimana Kabupaten OKI rawan lahannya rawan terbakar di musim kemarau.

Respon cepat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Bupati OKI H Muhcendi Mahzareki SE MM meninjau titik api (fire spot) di wilayah pesisir pantai timur. 

Dimana peninjauan dilakukan melalui pemantauan udara menggunakan helikopter, Rabu 24 September 2025.

Disampaikan Bupati OKI, H Muchendi Mahzareki, bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah dilakukan secara masif dengan koordinasi lintas sektoral.

BACA JUGA:BPBD PALI Catat 29 Kasus Karhutla Sepanjang Agustus 2025, Warga Diminta Waspada

BACA JUGA:Wabup Ogan Ilir Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Asap Akibat Karhutla Tahun 2025

Dimana ia menekankan pentingnya respons cepat dalam setiap penanggulangan karhutla.

“Kalau kita lihat, beberapa upaya sebenarnya sudah dilakukan sejak awal. Mulai dari pencegahan, edukasi, sosialisasi, hingga mengaktifkan aplikasi pemantau hotspot yang kita miliki," ujarnya. 

Jadi, lanjut dia, diharapkan ada respons cepat manakala terpantau titik api. Dimana beberapa waktu yang lalu telah terjadi karhutla yakni di Desa Deling dan Desa Pangkalan Lampam, Kecamatan Pangkalan Lampam. 

Berdasarkan hasil pemantauan udara, kondisi wilayah pesisir pantai timur seperti Kecamatan SP Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam, dan Tulung Selapan relatif kondusif. 

BACA JUGA:Hadapi Musim Kemarau 2025, 180 Personel Polda Sumsel Gelar Pelatihan Penanganan Karhutla

BACA JUGA:Ogan Ilir Kembali Dilanda Karhutla, 3 Hektare Lahan Gambut Tak Bertuan di Sungai Rambutan Terbakar

Namun, hanya satu titik hotspot terdeteksi, yaitu di Kecamatan Tulung Selapan. Sementara karhutla yang sempat terjadi di Kecamatan Pangkalan Lampam beberapa waktu lalu telah berhasil dikendalikan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD OKI Listiadi Martin SSos MSi usai pemantauan menjelaskan, bahwa wilayah pantai timur memang rawan karhutla sehingga rutin dilakukan penyisiran. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: