Cegah Karhutla, Helikopter Respon Cepat Pantau Hotspot di Kabupaten OKI

Bupati OKI lakukan pemantauan hotspot menggunakan helikopter. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--
“Alhamdulillah, saat ini kondusif meskipun masih terpantau satu hotspot di Kecamatan Tulung Selapan,” ungkapnya.
Masih kata Listiadi, hotspot tersebut segera dilaporkan ke BPBD Provinsi Sumatera Selatan. Meski curah hujan mulai turun, air belum sepenuhnya meresap ke dalam tanah gambut.
BACA JUGA:Ratusan Masyarakat Peduli Api OKI Dibentuk dan Dilatih Pencegahan Karhutla
Namun, hal ini dikhawatirkan masih bisa memicu karhutla. Oleh karena itu patroli udara yang dilakukan hari ini sangat penting.
“Ke depan, pemantauan akan rutin dilakukan baik melalui udara maupun darat. Kami juga terus berkoordinasi dengan satgas serta komandan api di masing-masing kecamatan,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, karhutla terjadi di Desa Pangkalan Lampam, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Tak tanggung-tanggung karhutla ini yang merupakan hamparan purun dengan luasan kurang lebih 12 hektar.
BACA JUGA:9 Titik Api di Palembang: Ratu Dewa Tegaskan Semua Kecamatan Siaga Penuh Antisipasi Karhutla
Dikatakan Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP, peristiwa karhutla terjadi Selasa 16 September 2025 kemarin, dengan luasan yang terbakar mencapai 12 hektar.
"Disana belakangan ini panas terik sehingga terjadi kebakaran, yang terbakar ini berlokasi di rawa dengan hamparan purun," ujar Edi, Rabu 17 September 2025.
Edi menjelaskan, hamparan purun yang terbakar ini adalah milik masyarakat. Kebakaran yang terjadi adalah kebakaran permukaan.
"Hamparan lahan yang terbakar yaitu purun, tegakan gelam dan juga semak belukar. Lahan ini adalah lahan gambut tipis," ungkapnya.
BACA JUGA:APP Group Dukung Kesiapsiagaan Karhutla, Pemerintah Tetapkan Status Siaga
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: