Ini Terobosan Perdana Haji 2024, Lebih Terbuka, Terjangkau dan Kompetitif

Ini Terobosan Perdana Haji 2024, Lebih Terbuka, Terjangkau dan Kompetitif

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

Dengan adanya multi syarikah, sistem menjadi lebih kompetitif dan memungkinkan peningkatan kualitas layanan.

Skema ini sempat memunculkan dinamika teknis di lapangan, khususnya dalam pengelolaan kloter yang terdiri dari berbagai syarikah.

Namun tantangan tersebut berhasil dimitigasi secara efektif melalui sistem koordinasi terpadu antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

Apresiasi terhadap keberhasilan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, saat berkunjung ke kantor PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah.

"Saya menyampaikan tahni’ah kepada jemaah haji Indonesia yang telah menyelesaikan ibadah dengan aman dan nyaman. Haji 1446 H ini sukses, dan kami memahami adanya catatan teknis mengingat besarnya jumlah jemaah Indonesia. Tapi semua dapat diantisipasi, tanpa menimbulkan krisis,” ujar Wamenhaj Mashat. 

BACA JUGA:Meski Kondisi Sakit, Haji Halim Saksi Sidang Korupsi Lahan Tol Betung-Tempino Tegaskan Soal Ini

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH Wamenhaj Saudi Apresiasi Sukses Haji, Semua Tantangan Berhasil Dimitigasi

Dia juga menyampaikan penghargaan kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman atas arahannya dalam peningkatan mutu layanan haji.

Apresiasi senada juga disampaikan Dr. Eyad Rahbini, Asisten Deputi Operasional Haji Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dalam kunjungannya ke Daker Makkah. Menurutnya, sistem koordinasi terpadu antara PPIH Arab Saudi, delapan syarikah, dan Kementerian Haji menjadi kunci suksesnya pengelolaan multi syarikah tahun ini.

Komposisi kloter yang kompleks berhasil diatasi dengan sistem operation room (koordinasi terpadu) yang solid. Ini menunjukkan kemitraan yang sangat efektif antara Indonesia dan Arab Saudi,” ujar Eyad. 

Ketiga terobosan ini mencerminkan arah baru penyelenggaraan haji Indonesia—yang lebih transparan, efisien, dan berbasis prinsip keadilan pelayanan.

Pemerintah berkomitmen agar ibadah haji menjadi hak semua umat Islam, bukan hanya bagi yang memiliki akses dan kemampuan ekonomi lebih.

BACA JUGA:Pakai Visa Haji Furoda, IRT di Banyuasin Dideportasi Arab Saudi, Hanya Transit dari Bandara ke Bandara

BACA JUGA:Persiapan Haji 2026: Deputy PPIH Temui Kemenhaj Saudi dan Sampaikan Pesan Penting

Dengan keterbukaan informasi, tata kelola yang sehat, dan kerja sama erat lintas negara, Haji Indonesia 2025 diharapkan menjadi fondasi kuat menuju pelayanan haji yang semakin modern dan bermartabat," tandas Hilman Latief.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait