Pengrajin Songket Kabupaten OKI Ikuti Pelatihan, Lestarikan Motif Khas OKI

Pengrajin Songket Kabupaten OKI Ikuti Pelatihan, Lestarikan Motif Khas OKI

Pengrajin songket Kabupaten OKI ikuti pelatihan buat motif bidak cukit, di pendopoan Kabupaten, Selasa 1 Juli 2025. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--

Masih kata Ike, bahwa dari sisi motif, bidak cukit tampil lebih sederhana, berbeda dari songket Palembang pada umumnya. Sehingga menjadi motif khas Kabupaten OKI

“Motif bidak cukit tidak dipenuhi oleh benang emas, sehingga cocok untuk pemakaian formal dan semi-formal. Kain ini lebih ringan dan mudah dipadukan dengan tren fashion masa kini atau perkembangan zaman,” beber Ike. 

BACA JUGA:Unici Songket Silungkang: Kain Tradisional Sumbar yang Mendunia Berkat Program UMKM BRI

BACA JUGA:Kain Songket Mitra Binaan Pusri Raih Sertifikasi SNI Pertama dan Satu-Satunya di Indonesia

Sambung dia, pelatihan kepada pengrajin songket ini dilaksanakan selama 6 hari, sehingga pengrajin dapat menyerap ilmu yang diajarkan. 

"Hasil dari pembuatan songket motif bidak cukit ini nantinya akan dipamerkan di Palembang pada Agustus," ucapnya. 

Untuk diketahui, lanjutnya, para pengrajin ini memang telah lama menekuni sebagai pengrajin songket. Kali ini diberikan pelatihan motif lain. 

Kedepan para pengrajin songket yang berasal dari Desa Pematang Buluran dan Pematang Kijang, Kecamatan SP Padang bisa memiliki potensi pasar yang luas. 

BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Percantik Kota Martapura dengan Taman Bermotif Tanjak dan Songket

BACA JUGA:Pj Wali Kota Palembang Buka Pelatihan Tenun Songket Bagi 50 Anak Putus Sekolah

"Pembuatan songket motif bidak cukit dengan warna klasik sehingga bisa digunakan pada acara formal juga jadi bukan acara sakral saja," jelasnya. 

Salah pengrajin asal Desa Pematang Buluran, Nurmala mengatakan, ia bersama dengan pengrajin yang lain mengikuti pelatihan untuk belajar motif bidak cukit. 

"Kami sudah biasa buat songket tapi motif Palembang. Sepertinya motif bidak cukit khas OKI ini hampir sama," ujarnya. 

Dia menuturkan, membuat songket warga Desa nya sudah terbiasa terutama remaja putri dan ibu-ibu. Dimana menenun songket sudah turun menurun. 

BACA JUGA:Tak hanya Songket dan Jumputan, Ini 23 Jenis Batik Khas Palembang yang Jarang Orang Ketahui

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: