Begini Penampakan Kabag Humas DPRD Sumsel Tersangka Korupsi Penerima Fee 20% Proyek Dinas PUPR Banyuasin

Begini Penampakan Kabag Humas DPRD Sumsel Tersangka Korupsi Penerima Fee 20% Proyek Dinas PUPR Banyuasin--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Arie Martharedho (AMR) Kabag Humas dan Protokol DPRD Sumsel, hindari sorotan kamera awak media usai jalani pemeriksaan sebagai tersangka penerima fee kasus korupsi kegiatan proyek Dinas PUPR Banyuasin.
AMR merupakan tersangka ketiga, usai ditangkap Tim intelijen Kejaksaan di restoran salah satu Mall elit di Jakarta usai mangkir dari panggilan penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel.
Kasi Penkum Kejati Sumsel Vanny Yulia Eka Sari SH MH, dikonfirmasi menerangkan bersama dengan dua tersangka lainnya AMR diperiksa penyidik statusnya sebagai tersangka.
"Yang bersangkutan usai ditangkap langsung jalani pemeriksaan sebagai tersangka bersama dengan dua tersangka lainnya," kata Vanny dikonfirmasi.
BACA JUGA:Terima Fee 20 Persen Jadi Modus Kabag Humas DPRD Sumsel Tersangka Korupsi Proyek PUPR Banyuasin 2023
Ia menerangkan, para selain AMR yaitu Apriansyah (AP) Kadis PUPR Kabupaten Banyuasin serta Wisnu Andrio Fatra (AWF) pihak ketiga pelaksana kegiatan Wakil Direktur CV HK diperiksa sebagai tersangka hingga pukul 18.00 WIB.
Vanny singkat mengatakan, bahwa setelah diperiksa sebagai tersangka ketiganya langsung dibawa ke Rutan Tipikor Pakjo Palembang untuk dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan guna kepentingan penyidikan.
Kabag Humas dan Protokol DPRD Sumsel Pakai rompi keramat usai ditetapkan sebagai tersangka korupsi penerima fee kegiatan Dinas PUPR Banyuasin--
Sementara itu, penampakan dari sosok tersangka AMR saat digiring petugas kejaksaan lengkap memakai masker dan topi disertai rompi khas tahanan korupsi Pidsus Kejati Sumsel dan tangan diborgol.
Bersama dua tersangka lainnya, AMR juga tampak bungkam dan gelisah saat beberapa awak media menyorot untuk mengambil gambar dirinya saat hendak menuju mobil tahanan.
Sebelumnya, Kepala Kejati Sumsel Dr Yulianto SH MH menerangkan bahwa tersangka AMR patut diduga menerima gratifikasi sebesar 20 persen dari nilai kontrak pekerjaan pada Dinas PUPR Banyuasin.
Adapun nilai kontrak pekerjaan proyek pada Dinas PUPR Banyuasin itu, kata Yulianto adalah sebesar Rp3 miliar yang didapat dari tersangka lainnya bernama Whisnu Andrio (WA) selaku pihak swasta pelaksana kegiatan.
BACA JUGA:Kuatkan Bukti Penyidikan Korupsi Usai Geledah Sita, Kejati Sumsel Periksa Plt Kadis PUPR Banyuasin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: