Begini Pola Komunikasi Interpersonal antara Mudir dan Ustaz di ponpes Darul Hadits Palembang
Oleh: Vicky Chandra. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang--
Dari wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dapat dinyatakan bahwa:
1) Hierarkis: Komunikasi antara mudir dan ustaz cenderung hierarkis, di mana mudir memegang otoritas tertinggi. Ustaz menunjukkan rasa hormat dan kepatuhan terhadap mudir.
2) Formal: Gaya komunikasi seringkali formal, dengan penggunaan bahasa yang sopan dan terstruktur. Ini mencerminkan penghormatan ustaz terhadap posisi dan pengetahuan mudir.
3) Instruktif: Mudir sering menggunakan gaya instruktif, memberikan arahan dan petunjuk yang jelas mengenai pelajaran dan kegiatan pesantren. Ustaz lebih bersifat reseptif dan mengikuti instruksi tersebut.
b.Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi karena dapat menambah makna, memperkuat pesan verbal, atau bahkan bertentangan dengan apa yang dikatakan secara lisan.
Memahami dan menginterpretasikan bahasa tubuh dapat membantu dalam memahami perasaan dan niat seseorang secara lebih mendalam (Maimunah & Prihartanto, 2024).
Saat mengamati interaksi antara Mudir dan Ustaz pada tanggal 18 Mei 2024, terlihat jelas perbedaan bahasa tubuh yang mencerminkan peran dan otoritas masing-masing.
BACA JUGA:Ratu Dewa Dorong Ponpes Minhajul Aulia Adopsi Kurikulum Kekinian
Mudir seringkali memilih berdiri atau duduk di posisi yang lebih tinggi, menunjukkan posisinya sebagai pemimpin yang memiliki otoritas. Kontak mata Mudir yang tegas semakin mengukuhkan rasa percaya diri dan kepemimpinannya.
Dalam berkomunikasi, gestur Mudir juga mantap dan tegas, menggarisbawahi setiap poin yang disampaikannya dengan kuat.
Di sisi lain, Ustaz menunjukkan sikap yang penuh penghormatan melalui bahasa tubuhnya. Dia cenderung menundukkan kepala atau memilih posisi yang sedikit lebih rendah dibandingkan Mudir.
Selain itu, Ustaz menghindari kontak mata langsung yang berkepanjangan sebagai bentuk penghormatan, dan gestur yang digunakannya lebih sederhana dan kurang dominan.
Observasi ini menegaskan perbedaan cara mudir dan ustaz mengekspresikan peran dan kedudukan mereka melalui bahasa tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: