Petani OKI Panen Perdana Sawit Program PSR
Petani OKI panen perdana sawit Program PSR. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--
Rahasia sawit petani di wilayah ini lebih cepat panen serta TBSnya lebih besar berkat penggunaan pupuk organik. Bahkan Pengolahan pupuk organik tersebut jadi unit sendiri dibawah naungan KUD Bina Sejahtera.
H. Azhar yang merupakan pensiunan PPL pertanian itu memanfaatkan limbah sawit untuk memproduksi pupuk sendiri.
BACA JUGA:Sopir Truk CPO Asal Talang Keramat Ditemukan Tak Bernyawa di Belakang Pabrik Sawit di Musi Rawas
BACA JUGA:Sebanyak 4.260 Petani Sawit Banyuasin Mendapatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
"Bahannya tandan kosong, solid, limbah cair serta memanfaatkan kotoran ternak. Dicampur dengan QRR, dolomit dengan proses fermentasi selama 7 hari," jelas Azhar.
Hasil pemupukan melalui pupuk organik ini mampu mengurangi biaya produksi hingga 50 persen. Alhasil, pundi-pundi cuan petani pun kian tebal.
Membuka Peluang Kerja Remaja Putus Sekolah
Hamparan kelapa sawit ratusan hektare di wilayah ini telah membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.
H Azhar menceritakan perkebunan kelapa sawit telah memberi kesempatan kerja ratusan orang juga bagi remaja putus sekolah.
BACA JUGA:Lakukan Pencurian dan Penggelapan Buah Kelapa Sawit Unggul, 2 Pegawai PT Sampoerna Ditangkap
"Ada tukang panen, tukang tanam, supir truk bahkan kami bangunkan rumah untuk penjaga kebun. Listrik, airnya ditanggung oleh KUD dan digaji 3 juta perbulan," terangnya.
Selain dari kebun, masyarakat sekitar juga memperoleh penghasilan dari unit pengolahan pupuk milik KUD.
"Masyarakat yang punya hewan ternak kita minta kumpulkan kotoran ternaknya kita beli 10 ribu/karung. Bahkan air leri (cucian beras) juga bernilai ekonomis jadi bahan pembuatan pupuk cair," beber Azhar.
H Azhar berharap mendapat pendampingan dari pemerintah dalam pengurusan izin produksi pupuk organik mereka agar hasilnya bisa dimanfaatkan oleh petani sawit lain daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: