Hujan Deras Picu Longsor, Akses Jalan di Desa Sri Tanjung Lumpuh Total

Hujan Deras Picu Longsor, Akses Jalan di Desa Sri Tanjung Lumpuh Total

EVAKUASI : Tampak sebuah alat berat melakukan evakuasi material tanah longsor.--

Menurut Abdurrozieq, kondisi cuaca yang ekstrem seperti curah hujan yang tinggi memang menjadi tantangan tersendiri di wilayah Muara Enim, terutama di daerah perbukitan seperti Semende Darat Tengah. BPBD telah mengimbau warga untuk tetap waspada dan menghindari area rawan longsor selama musim hujan berlangsung.

Akibat longsor ini, aktivitas warga Desa Sri Tanjung sempat terhenti. Jalan yang tertutup material longsor menjadi satu-satunya akses utama bagi warga untuk keluar masuk desa.

BACA JUGA:Sekda Muara Enim Pimpin Apel Gabungan, Penyerahan SK Pensiun hingga Imbauan Netralitas Jelang Pilkada

BACA JUGA:Ribuan Masyarakat Kota Prabumulih-Muara Enim Hadiri Kampanye MataHati: Wujudkan Sekolah dan Berobat Gratis

Warga yang hendak menuju pasar atau tempat kerja di pusat kota harus menunda perjalanan mereka hingga proses pembersihan selesai. Beberapa kendaraan, termasuk angkutan umum, sempat terjebak di sekitar lokasi longsor hingga proses evakuasi selesai dilakukan.

Salah seorang warga, Hasan (45), mengungkapkan kesulitannya saat longsor terjadi. "Kami tidak bisa ke pasar untuk berjualan, karena jalan tertutup. Harapannya pemerintah bisa lebih cepat dalam menangani bencana seperti ini agar kami tidak terlalu lama terisolasi," keluh Hasan.

Peristiwa ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiagaan menghadapi bencana, terutama di daerah-daerah yang rentan seperti Kecamatan Semende Darat Tengah.

Musim hujan yang diprediksi akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan berpotensi meningkatkan risiko terjadinya bencana alam lainnya.

BACA JUGA:PWI Muara Enim Gelar Pelatihan Jurnalistik dan UU Pers untuk Perangkat Desa

BACA JUGA:Diduga Lalai Saat Bongkar Muat BBM, Truk Solar Ilegal Meledak di Muara Enim, 1 Tewas dan 1 Luka

Gufran dan beberapa tokoh masyarakat di Desa Sri Tanjung berharap agar pemerintah lebih proaktif dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk menyiagakan alat berat dan tim tanggap bencana.

"Jika alat berat tersedia di kecamatan, tentu penanganan bisa lebih cepat dan tidak perlu menunggu berjam-jam. Ini sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan warga," tambah Gufran.

Pihak BPBD Muara Enim juga telah menyusun rencana kontingensi untuk menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi, terutama di wilayah perbukitan yang rentan terhadap longsor.

Dengan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat, diharapkan penanganan bencana dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: