Waduh.. Pengurus KONI Sumsel Didesak Mundur dari Jabatan, Pengprov Cabor: Tak Bisa Bekerja, Mundur Saja!

Waduh.. Pengurus KONI Sumsel Didesak Mundur dari Jabatan, Pengprov Cabor: Tak Bisa Bekerja, Mundur Saja!

Pengurus KONI Sumsel didesak mundur dari jabatan karena dinilai tak bisa bekerja daj menyelesaikan masalah atlet dan pelatih--

SUMEKS.CO - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatea Selatan (Sumsel), didesak mundur lantaran dinilai tak bisa menjalankan program yang seharusnya dijalankan.

Kepengurusan KONI Sumsel masa bakti 2023-2027 banyak menuai protes dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor).

Betapa tidak, KONI Sumsel yang saat ini dikomandoi Yulian Gunhar dinilai tak bisa menjalankan program dan menyelesaikan permasalahan para atlet dan pelatih.

Terlebih, Pengurus KONI Sumsel gagal mengatasi masalah atlet dan pelatih yang hendak mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara-Aceh, pada September 2024 mendatang.

BACA JUGA:Nah Loh, Pengprov Cabor Minta KONI Sumsel Dibekukan Sebelum PN Palembang Keluarkan Putusan, Ada Apa?

BACA JUGA:Carut Marut Kepengurusan KONI Sumsel Terbongkar, HZ Sebut Amiri Bendahara yang Tak Bertanggung Jawab!

Ketua Cabor Wushu Pengprov Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan, mengaku sangat kecewa atas kegagalan Pengurus KONI Sumsel dalam memajukan prestasi olahraga di Sumsel.

"Ya, tentu kita sangat kecewa karena prestasi olahraga di Sumsel bakal terhambat," kata Asrul saat dibincangi SUMEKS.CO via telepon, Minggu 31 Maret 2024.

Asrul menilai, kegagalan Pengurus KONI Sumsel dalam menjalankan program merupakan suatu hal yang sangat memalukan.

"Untuk apa ada pengurus kalau masalah para atlet dan pelatih yang akan ikut PON saja tak bisa diselesaikan," cetus Asrul.

BACA JUGA:Terancam 2 Tahun 6 Bulan Penjara, Dua Terdakwa Korupsi KONI Sumsel Minta Bebas

BACA JUGA:Nyaris Kembalikan Semua Kerugian Negara, Jadi Pertimbangan Ringankan Tuntutan Dua Terdakwa Korupsi KONI Sumsel

Lebih lanjut Asrul menegaskan, jika memang Pengurus KONI Sumsel tidak bisa mengurus permasalahan yang ada, lebih baik mundur dari kepengurusan sebelum dilakukan Mosi oleh masing-masing cabor.

"Lebih baik mundur atau diganti saja kalau tidak bisa bekerja. Karena percuma ada pengurus," tegas Asrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: