HEBOH! 3 Pakar Hukum dan Sutradara Film ‘Dirty Vote’ Telah Resmi Dilaporkan ke Polisi Oleh DPP Foksi

HEBOH! 3 Pakar Hukum dan Sutradara Film ‘Dirty Vote’ Telah Resmi Dilaporkan ke Polisi Oleh DPP Foksi

Tiga pakar hukum pemeran Film Dirty Vote yang dilaporkan ke polisi oleh DPP Foksi.--net

Padahal, film ini bukanlah kali pertama sutradara Dandhy Dwi Laksono merilis film tentang kritik.

BACA JUGA:Ragam Tanggapan dari Sejumlah Tokoh Tentang Film ‘Dirty Vote’, Benarkah Ada Pihak yang Baper?

Latar belakang Dandhy Dwi Laksono ialah seorang jurnalis investigasi yang sudah sering mengkritik kebijakan pemerintah melalui film dalam bentuk dokumenter.

Dirty Vote bukanlah film pertama Dandhy yang dibuat dalam momentum pemilu, sebelumnya, Dandhy meluncurkan film Ketujuh pada 2014.

Tidak hanya itu, ketika menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017, Dandhy meluncurkan film Jakarta Unfair.

Kemudian pada Pemilu 2019, Dandhy kembali meluncurkan film dokumenter berjudul Sexy Killers.

Film Dirty Vote ini mendapat sambutan yang cukup beragam dari beberapa pihak, tanggapan yang disoroti berasal dari tim pemenangan setiap paslon capres cawapres.

BACA JUGA:Undang Berbagai Polemik, Sutradara Dandhy Bongkar Alasan Film Dirty Vote Rilis di Masa Tenang Pemilu 2024

Juru bicara Tim Nasional Pemenangan Anis-Muhaimin selaku pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 memberi tanggapan baiknya.

Iwan Tarigan selaku jubir Timnas Amin mengatakan “Film dokumenter ini memberikan pendidikan kepada masyarakat, bagaimana politisi kotor telah mempermainkan publik hanya untuk kepentingan golongan dari kelompok mereka”.

Tanggapan hangat juga dikatakan oleh Todung Mulya Lubis selaku Deputi Hukum TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar-Mahfud.

Dalam sebuah kesempatan, beliau mengatakan “Banyak hal positif dalam film itu walaupun Anda tentu boleh tidak setuju, tapi film ini pendidikan yang bagus. Pendidikan politik yang penting bagi masyarakat agar memahami dinamika politik Indonesia”

BACA JUGA:Tak Hanya 'Dirty Vote' Ini 4 Film Dokumenter Karya Sutradara Dandhy Laksono yang Viral dan Curi Perhatian

Sedangkan tanggapan kurang mengenakkan dari TKN (Tim Kampanye Nasional) Prabowo-Gibran.

Habiburokhman selaku Wakil Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran mengatakan “Sebagian besar yang disampaikan film itu sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif dan sangat tidak ilmiah. Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film itu”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: