Sedang Trending! Film Dokumenter ‘Dirty Vote’ Mendadak Hilang dari Pencarian Utama Youtube, Kenapa?

Mulai dari ucapan berbeda-beda Jokowi soal anak-anaknya yang terjun ke dunia politik, juga mengungkapkan ketidaknetralan para pejabat publik.

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Tugaskan Seluruh Kepala OPD Untuk Pantau Pelaksanaan Pemilu 2024 dari Seluruh Titik

Selain itu, terdapat keberpihakan wewenang dan potensi kecurangan kepala desa, anggaran dan penyaluran bansos.

Tidak hanya itu penggunaan fasilitas publik, hingga lembaga-lembaga negara juga diktehui terlibat melakukan pelanggaran etik.

Menurut Feri Amsari, kecurangan-kecurangan tersebut tidak didesain dalam semalam dan tidak sendirian.

Rencana kecurangan telah terstruktur secara sistematis dan masif serta dilakukan oleh kekuatan yang selama 10 tahun terakhir berkuasa bersama.

BACA JUGA:Wabup Ogan Ilir Ajak Warga Jangan Terpecah Belah Lantaran Beda Pilihan pada Pemilu 2024

Kecurangan yang disusun bersama ini, menurut Zainal Arifin Mochtar, akhirnya jatuh ke pihak sedang memegang kunci kekuasaan, yang dapat menggerakkan aparatur dan anggaran.

Film Dirty Vote telah memperlihatkan bagaimana para politisi mempermainkan rakyat demi kepentingan pribadi.

Selain itu berbagai aksi kecurangan yang nyata dan terlihat publik pun hanya didiamkan, tapi tidak pernah ditindak.

Penyalahgunaan kekuasaan yang terlihat nyata demi memenangkan pemilu yang justru merusak tatanan demokrasi.

Termasuk sorotan pada kekuatan besar di balik pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang disebut-sebut paling banyak melakukan kecurangan.

BACA JUGA:Detik-Detik Menuju Pemilu, Logistik Kayuagung Didistribusikan dengan Pengamanan Super Ketat

Grafik data-data kecurangan Pemilu 2024 itu disajikan dengan penjelasan yang cukup mudah dipahami dari ketiga narasumber.

Hilangnya film dokumenter karya Dandhy Dwi Laksono dari pencarian utama youtube ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.

Sumber: