The Real Flash! Kisah Kecepatan dan Ketepatan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam Membangun Benteng Bogazkesen

The Real Flash! Kisah Kecepatan dan Ketepatan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam Membangun Benteng Bogazkesen

Benteng Bogazkesen yang sudah populer terutama di kalangan umat Islam--net

BACA JUGA:Dapat Masalah Berat Saat Jalani Hidup? Ini 5 Cara Agar Tenang dan Sabar Saat Diberi Ujian

Rancangan kasar pembangunan benteng tersebut dibuatnya sendiri jauh-jauh hari dan mendatangkan bahan bangunan terbaik. 

Proyek besar itu diumumkan ke seluruh negeri, Sultan mengutus duta-duta dan utusan untuk mengabarkan kaum muslimin mengenai proyek ini. 

Pada awal 1452, terkumpul banyak bahan bangunan dan 5000 pekerja ahli dari seantero negeri Edirne. 

Kabar ini mengejutkan Kaisar Constantine XI di pusat Konstantinopel, kaisar tidak tinggal diam melihat hal tersebut. 

BACA JUGA:6 Cara Mengusir Jin dalam Tubuh yang Selalu Membisikkan Keburukan di Hati, Bikin Pikiran Tenang dan Tenteram

Dia mengirim surat ancaman jika Sultan Al-Fatih membangun benteng itu dan mengingatkan pada beliau bahwa Sultan Bayazid juga meminta izin ketika membangun benteng.  

Tanpa rasa takut, Sultan Muhammad al-Fatih membalas pesan tersebut dengan kalimat yang tegas dan tidak sedikitpun menyurutkan niat beliau. 

Tanggal 15 April 1452, proyek besar itu dimulai dan dipimpin langsung oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. 

Benteng dibangun secepat dan setepat mungkin dengan mengkombinasikan hukuman dan hadiah untuk memotivasi para pekerja.

BACA JUGA:6 Cara Mengusir Jin dalam Tubuh yang Selalu Membisikkan Keburukan di Hati, Bikin Pikiran Tenang dan Tenteram

Sultan Muhammad Al-Fatih memasang target pada penyelesaian proyek benteng tersebut setiap harinya. 

Kepada arsiteknya yang bernama Muslihuddin, Sultan merincikan letak menara, postur bangunan dan jarak masing-masing menara. 

Pembangunan benteng yang super cepat serta tepat ini mengejutkan rakyat Konstantinopel ketika melihat ke arah utara. 

Kaisar Constantine yang melihat hal tersebut segera mengirim pengacau, namun hal ini dicegah dengan armada laut di perairan Marmara yang dibariskan oleh Sultan Al-Fatih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: