Sentuhan Emas Abdurrahman Bin ‘Auf, Pengusaha Dermawan dan Kaya yang Gagal Miskin

Sentuhan Emas Abdurrahman Bin ‘Auf, Pengusaha Dermawan dan Kaya yang Gagal Miskin

Ilustrasi--dok : sumsek.co

SUMEKS.CO - Abdurrahman bin ‘Auf seorang pengusaha dermawan dan kaya raya yang sealu mencoba miskin tapi gagal terus.

Dia memiliki julukan sentuhan emas atau bertangan emas karena kekayaannya yang melimpah.

Bidang bisnis apa saja yang digeluti Abdurrahman bin ‘Auf ini akan mencapai kesuksesan, untuk itulah ia disebut memiliki sentuhan emas.

Ditengah-tengah sahabat Rasulullah SAW berkembang ungkapan, jika Abdurrahman mengambil sebongkah batu, pasti ada emas dibaliknya.

BACA JUGA:Baca Nih! Tidak Sah Salat Jika Wudhumu Salah, Ustad Adi Hidayat: 4 Hal Pokok Dalam Wudhu

Abdurrahman bin ‘Auf menjadi sosok sahabat yang berkali-kali mencoba miskin namun selalu gagal.

Abdurrahman adalah salah seorang dari 8 orang pertama yang menerima islam, tepatnya dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Abdurrahman bin ‘auf berasal dari bani zuhrah dan salah satu sahabat yang merupakan sepupunya adalah Sa’ad bin abi Waqqash.

Abdurrahman bin ‘Auf adalah suami dari saudara seibu Utsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa bint Kariz (ibu Utsman) dengan suami keduanya.

BACA JUGA:Kata KH Maimun Zubair, Tidur di Waktu Ini Bisa Sebabkan Orang Jadi Kaya, Masa Sih? Simak Disini!

Kaum muslimin menganggap bahwa Abdurrahman bin ‘Auf tergolong ke dalam 10 sahabat yang dijamin masuk surga.

Abdurrahman bin ‘Auf tidak ragu menginfakkan hartanya di jalan Allah guna membantu perkembangan dakwah islam.

Ketika seruan hijrah ke Madinah tiba, Abdurrahman bin ‘Auf menyambut dengan baik seruan tersebut.

Abdurrahman bin ‘Auf pun ikut berhijrah bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah.

BACA JUGA:Niat Balas Dendam, Anak Abu Jahal Ini Malah Turut Menumpas Nabi Palsu hingga Syahid Diakhir Hayatnya

Akan tetapi ketika baru setengah jalan, Abdurrahman bin ‘aAuf dihadang oleh kaum musyrik Quraisy yang menyita hartanya.

Abdurrahman bin ‘Auf pun hanya berbekal sekali perjalanan, padahal kehidupan di Madinah masih sangat amat panjang.

Akan tetapi karena sentuhan emas yang dimiliki Abdurrahman, di Madinah pun beliau kembali menjadi hartawan dengan berbisnis keju, minyak samin, hingga tepung gandum.

Namun hal yang menarik dari sosok Abdurrahman adalah ia sangat tidak berniat untuk menjadi kaya tetapi kekayaan itu yang justru mengejarnya.

BACA JUGA:Agar Uang Tak Kunjung Habis dan Datang dengan Sendiri, Baca Doa Jumat Terakhir Bulan Rajab Sebanyak 35 Kali

Bagi Abdurrahman bin ‘Auf, harta kekayaan itu nilainya sangat remeh sehingga beliau tidak segan membagikan hartanya kepada siapa saja yang membutuhkan.

Diriwayatkan bahwa suatu kali kafilah dagang Abdurrahman bin ‘Auf tiba di Madinah dari negeri Syam.

Kafilah dagang itu terdiri dari 700 ekor unta yang membawa harta benda dan komoditas dagang bernilai puluhan miliyar rupiah.

Tapi kemudian beliau mendengar hadits Rasulullah SAW yang dituturkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu’anha.

BACA JUGA:Telinga Berdenging Bukan Sedang Digosipkan Tetangga! 1.400 Tahun Lalu Rasulullah Sudah Membahasnya

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Abdurrahman akan masuk surga dalam keadaan merangkak”. Dalam riwayat lain, “Abdurrahman akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya sehingga hisabnya paling lama”.

Sudah tentu sahabat yang shaleh ini merasa cemas, Abdurrahman tidak mau masuk surga dalam keadaan merangkak.

Abdurrahman juga ingin masuk surga secepat kilat, sehingga ia segera menginfakkan semua harta benda dan komoditas dagang yang diangkut 700 ekor unta tersebut.

Berdasarkan pada hadits ini pula, Abdurrahman yang merupakan sosok cerdas mencari cara agar ia menjadi miskin agar masuk surga lebih awal.

BACA JUGA:Bagaimana Jadinya, Tanpa Risalah Nabi Syits Manusia dan Jin Saling Bertatapan

Suatu hari setelah perang tabuk, kurma yang ditinggalkan para sahabat di Madinah menjadi busuk sehingga harga jualnya jatuh.

Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf langsung menjual semua harta yang ia punya untuk membeli semua kurma busuk milik para sahabat dengan harga standar kurma yang belum busuk.

Semua sahabat bersyukur karena kurma yang mereka khawatirkan tidak akan laku, tiba-tiba diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf.

Para sahabat gembira karena kurma mereka bisa dijual, begitupun Abdurrahman bin Auf yang teramat senang dan ia berharap akan jatuh miskin.

BACA JUGA:Mengenang Peristiwa Pertempuran Qadisiyah, Ketika Negara Adidaya Tertunduk Dihadapan Para Mujahid

Namun, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan mengaku berasal dari utusan Yaman yang memberitakan bahwa di negerinya sedang terkena wabah penyakit menular.

Hal ini membuat raja Yaman mengutus dirinya untuk mencari kurma busuk yang menurutnya, kurma busuk adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan dari penyakit menular itu.

Akhirnya utusan raja Yaman itu memborong semua kurma milik Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Disaat Abdurrahman bin Auf merelakan semua hartanya agar ia jatuh miskin, disaat itu pula Allah membalas kebaikannya berkali-kali lipat.

BACA JUGA:Gebrakan Umat Islam Pada Bulan Rajab! Intip Deretan Peristiwa Besar dari Kejayaan Hingga Runtuhnya Khalifah

Abdurrahman bin Auf sendiri merupakan saudagar kaya raya yang sangat sederhana dan sama sekali tidak takut jatuh miskin bahkan ia sangat menginginkannya.

Pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam Abdurrahman bin Auf pernah menyedekahkan separuh hartanya, kemudian ia bersedekah lagi sebanyak 40.000 dinar.

Harta yang dimiliki oleh Abdurrahman bin ‘Auf ialah hasil usaha dagangnya yang Allah berikan banyak keberkahan.

BACA JUGA:Syurahbil bin Hasanah, Teman Dekat Nabi Sang Penakhluk Suriah yang Wafat Sebab Wabah ‘Amwas

Abdurrahman bin ‘Auf meninggal dunia pada 652 M tepatnya pada usia 72 tahun, beliau dimakamkan di pemakaman Baqi’ yang saat itu Utsman bin Affan pun ikut menyalatkannya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: