Bagaimana Jadinya, Tanpa Risalah Nabi Syits Manusia dan Jin Saling Bertatapan

Bagaimana Jadinya, Tanpa Risalah Nabi Syits Manusia dan Jin Saling Bertatapan

Nabi Syits memohon kepada Allah SWT agar memisahkan alam manusia dan jin hingga Allah mengabulkannya kemudian manusia tidak bisa lagi melihat jin. --

SUMEKS.CO - Bagaimana jadinya tanpa risalah Nabi Syits manusia dan jin saat ini bisa saling bertatapan. 

Namun Nabi Syits memohon kepada Allah SWT agar memisahkan alam manusia dan jin, hingga Allah mengabulkannya, kemudian  manusia tidak bisa lagi melihat jin. 

Lantas siapa Nabi Syits? Ia merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam AS dan Siti Hawa, dan merupakan penerus kenabian Nabi Adam, atau merupakan nabi kedua. 

Nabi Adam dan Siti Hawa memiliki 40 anak yang masing-masing diantaranya merupakan kembar. Suatu ketika, peristiwa tragis terjadi diantara dua anak Nabi Adam, yaitu Kabil dan Habil.

BACA JUGA:Agar Uang Tak Kunjung Habis dan Datang dengan Sendiri, Baca Doa Jumat Terakhir Bulan Rajab Sebanyak 35 Kali 

Keduanya memberikan kurban sesuai syariat yang berlaku pada masa itu. Dalam ujian tersebut mereka diperiksa untuk melihat siapa yang memberikan kurban terbaik. 

Habil memberikan yang terbaik, sedang Kabil memberikan yang kurang baik. Ketika kurban Habil diterima, Kabil merasa tidak puas, hingga membunuh saudaranya itu. 

Usai melakukan tindakan pertama yang dilakukan anak cucu Adam itu, Kabil merasa menyesal, tapi Nabi Adam sudah mengetahui sifat buruk anaknya itu. 

Sehingga ilmu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Adam, tidak diturunkan kepada Kabil. Pada tahun ke-400 kehidupan Nabi Adam di bumi, lahirlah Syits.

BACA JUGA:Jangan Dzalim Sama Badan Ya, Ini 4 Hal Menurut Ibnul Qayyim Dapat Merusak  

Allah SWT memberikan tugas kepada Syits untuk melanjutkan kenabian Nabi Adam AS. Nabi Adam meminta Syits menjaga kerahasiaan tugas tersebut, agar Kabil yang dengki tidak mengetahui. 

Salah satu tugas Syits adalah menetapkan batas alam manusia dan jin. Berkat risalah Nabi Syits inilah, Allah SWT memisahkan alam manusia dan jin. 

Dahulu sebelum Syits bertugas, manusia masih bisa dilihat jin atau setan yang berkeliaran, tidak ada jarak manusia dan jin atau setan. 

Belakangan Adam telah diperlihatkan jumlah manusia angka keturunannya yang terus bertambah. Kemudian Nabi Adam AS bedoa kepada Allah SWT agar ada anaknya melanjutkan risalah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: