The Real Flash! Kisah Kecepatan dan Ketepatan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam Membangun Benteng Bogazkesen

The Real Flash! Kisah Kecepatan dan Ketepatan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam Membangun Benteng Bogazkesen

Benteng Bogazkesen yang sudah populer terutama di kalangan umat Islam--net

BACA JUGA:Innalillahi! Ini 7 Penyebab Manusia Mendapatkan Siksa Kubur, Nomor 6 Ternyata Karena Hal Sepele

Selat Bosporus tampak membelah Asia dan Eropa, sementara Anadolu Hisari berada di bagian Asia. 

Jika hanya ada satu benteng dan posisinya di Asia, Sultan membutuhkan satu benteng baru yang kuat untuk dibangun di Eropa. 

Dibangun berhadapan lurus dengan Anadolu Hisari agar penyeberangan dari Asia ke Eropa berjalan lancar dan aman.

Pembangunan benteng baru ini merupakan salah satu strategi untuk melawan tirani musuh dengan tujuan menyumbat suplai makanan dan senjata. 

BACA JUGA:Yuk Mulai Manifestasi Iman dan Hati, Checklist 10 Tanda Baiknya Akhlaq yang Harus Ditanamkan Sebagai Muslim

Pasalnya orang-orang Venesia dan Genoa banyak mengekspor senjata, mesiu, makanan, dan beberapa logistik perang ke Konstatinopel lewat selat Bosporus. 

Besar resiko pembangunan benteng tersebut mengingat posisinya berada di Utsmani bagian Eropa dimana musuh bisa menyerang kapan saja. 

Sultan Muhammad Al-Fatih mencari cara untuk melaksanakan misi tersebut agar segera terjalankan. 

Sultan Muhammad Al-Fatih sendiri memahami kondisi yang akan semakin pelik jika Konstatinopel semakin kuat.

BACA JUGA:Enam Obat Mujarab yang Ampuh Atasi Segala Penyakit, Nomor 6 Paling Banyak Manfaatnya

Dalam perjalanan, Sultan Muhammad Al-Fatih pun memutuskan akan tetap membangun benteng megah di Eropa.

Keberhasilan proyek besar ini jika berhasil akan menambah izzah kaum muslimin, menghambat suplai makanan dan logistik perang dari Laut Hitam ke Konstantinopel. 

Selain itu, benteng tersebut juga akan menjadi markas besar pasukan Utsmani dalam melancarkan serangan ke Konstantinopel. 

Sesampainya di Edirne, Ibukota Utsmani di Eropa dikumpulkanlah para arsitek, ahli bangunan, geografer, geolog dan ahli militer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait