The First Muslimah Nurse, Kisah Sahabat Wanita yang Menjadi Perawat Pertama dalam Sejarah Islam
Ilustrasi--net
BACA JUGA:5 Keistimewaan Fatimah Az-Zahra Putri Rasulullah SAW, Wanita Suci Tidak Pernah Haid
Dalam perkembangan Negara Madianh yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rufaidah memiliki peran sebagai ahli statistik yang memastikan anak-anak Madinah mendapatkan gizi yang baik.
Rufaidah juga memastikan orang-orang yang sakit di Madinah mendapat perawatan medis dengan baik.
Salim Al-Hassani dalam tulisannya “Women’s Contribution to Classical Islamic Civilisation : Science, Medicine and Politics” memasukkan nama Rufaidah ke dalam buku tersebut.
Dalam Kitab Adabul Mufrad, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rufaidah Al-Aslamiyah juga mendirikan stand.
Stand ini didirikan khusus untuk melayani orang-orang sakit yang didirikan di dekat Masjid Nabawi.
Salah satunya riwayat dari sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bernama Mahmud bin Lubaid radhiyallahu’anhu yang mendapat luka dari pertempuran perang Khandaq.
Sebagaimana hadits riwayat Bukhari, para sahabat membawa Mahmud bin Lubaid pada seorang shahabiyah bernama Rufaidah.
BACA JUGA:Jangan Nikahi dan Jauhi Wanita yang Punya 7 Sifat Berikut, Rumah Tangga Bisa Tidak Harmonis
Rufaidah Al-Aslamiyah memiliki darah kedokteran dari keluarganya yaitu ayahnya yang bernama Sa’ad Al-Aslami.
Sa’ad Al-Aslami merupakan seorang dokter di kalangan Anshar dan menjadi salah satu faktor sahabiyah ini menjadi salah satu wanita penting di Madinah.
Sa’ad Al-Aslamiyah ialah tabib terkemuka yang juga menjadi pimpinan atau imam para tabib di kalangan masyarakat Madinah.
Ayah Rufaidah ini memiliki kemampuan pengobatan yang terkenal di seluruh Jazirah Arab bahkan masyarakat mengklaim Sa’ad dapat menyembuhkan penyakit dengan do’a da jimat yang dimilikinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: