Mahasiswa PGRI Palembang Bentuk Formasi Melingkar di Simpang Lima DPRD Sumsel, Lalu Lintas Dialihkan

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Suasana kawasan Simpang Lima DPRD Sumatera Selatan pada Senin 1 September 2025, sejak pagi hingga siang hari tampak dipadati ratusan mahasiswa dari Universitas PGRI Palembang.

Mereka hadir untuk menggelar aksi demonstrasi dengan membentuk formasi lingkaran di simpang lima, sebelum bergerak menuju depan gedung DPRD Sumsel.

Dalam aksinya, para mahasiswa menyuarakan berbagai tuntutan yang menjadi aspirasi utama. Dengan membawa spanduk, poster, serta pengeras suara, massa aksi bergantian menyampaikan orasi di depan gedung dewan.

Meski jumlah massa terus bertambah karena mahasiswa dari beberapa universitas lain juga datang bergabung, suasana tetap berjalan tertib dan kondusif.

BACA JUGA:Simpang 5 Ditutup Sementara, Ribuan Mahasiswa Mulai Padati DPRD Sumsel

BACA JUGA:Polda Sumsel Tetapkan 9 Orang Tersangka Aksi Kerusuhan di Palembang, 54 Dipulangkan kepada Orang Tua

Guna menjaga kelancaran serta keamanan jalannya aksi, aparat kepolisian bersama sejumlah unsur pendukung telah menutup sementara arus lalu lintas di sekitar simpang lima DPRD Sumsel.

Penutupan akses jalan dilakukan sejak massa mulai berkumpul. Polisi kemudian melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif, seperti Jalan Radial, Jalan Angkatan 45, serta beberapa ruas jalan lain yang dianggap lebih aman dari titik konsentrasi massa.

Sejumlah pos pengamanan pun didirikan di sekitar Jalan POM IX dan pintu masuk gedung DPRD Sumsel. Petugas terlihat sigap mengatur jalannya pengalihan arus dan memastikan pengguna jalan tidak terjebak kepadatan.

Selain kepolisian, tim medis dari instansi kesehatan juga disiagakan lengkap dengan fasilitas ambulans, guna mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat selama aksi berlangsung.

BACA JUGA:Mall Masih Operasi, Beberapa Gerai di Palembang Icon Tutup Antisipasi Aksi Demo Mahasiswa 2025

BACA JUGA:Hari Ini Tidak Ada Aksi Unjuk Rasa ke DPRD Kabupaten OKI

Pantauan di lapangan menunjukkan, ratusan mahasiswa tidak hanya berdiri dan berorasi, tetapi juga duduk berkelompok di depan gedung DPRD.

Mereka secara bergantian mendengarkan orator yang menyampaikan aspirasi melalui pengeras suara.

Sumber: