Pekerja Kantoran, Stop Gaya Hidup Sedentary Sekarang Juga! Jika Ngak Mau Menyesal di Hari Tua

BACA JUGA:Sering Ngantuk di Pagi Hari? Yuk Ikuti Tips ini Supaya Bisa Produktif Sepanjang Hari

Pagi datang kekantor buka pintu langsung bertemu dengan lift, tanpa effort pencet tombol langsung menuju puncak gedung. Sesampainya dimeja kerja seharian melakukan segala aktifitas pekerjaan didepan komputer tanpa ada kegiatan fisik yang berarti. 

Rutinitas 9-5 ini selalu berulang setiap harinya tanpa disadari. Kursi yang “terasa” empuk bahkan hingga diganjal bantal memberikan kenyamanan semu yang sebenarnya justru menjerumuskan.

Penelitian berjudul Sedentary Behaviors and Subsequent Health Outcomes in Adults melakukan studi berdasarkan perbandingan data selama 15 tahun menunjukan hasil bahwa gaya hidup sedender memiliki kaitan dengan kematian diusia muda, terlepas dari jenis aktifitasnya.

Emang kenapa sih berbahaya banget gaya hidup sedentari? 

BACA JUGA:Konsep Ikigai, Filosofi Hidup Orang Jepang Agar Lebih Bahagia dan Bermakna

Jangan salah sangka, duduk berlama-lama itu nggak cuma bikin badan pegel, tapi juga bisa jadi biang keladi berbagai penyakit kronis! 

Mulai dari penyakit jantung, stroke, diabetes, sampai kanker, obesitas, osteoporosis, depresi, dan kecemasan, semuanya bisa ngantri mau nyapa ketika hobi banget nongkrong di zona sedenter.

Tapi kan nggak ngerasa sakit apa-apa, apa masalahnya? 

Nah, inilah bahayanya gaya hidup sedenter. Dia datang secara perlahan, namun akan berdampak serius kedepannya. 

BACA JUGA:19 Istilah Horologi yang Perlu Diketahui Bagi Kolektor Jam Tangan

Gejala awalnya mungkin cuma gampang capek, lemes, susah konsentrasi, atau badan sering nyeri. Tapi kalau dibiarin terus, lama-lama penyakit kronis bisa nyamperin dan nyusahin hidup.

Mengatasi gaya hidup sedenter

Gaya hidup akan susah dirubah karena sudah terbentuk selama bertahun-tahun. Trus bagaimana cara mengatasi gaya gidup sedenter yang merugikan ini?

Tenang, kabar baiknya, gaya hidup sedenter itu bisa banget diatasi! Seperti halnya gaya hidup yang membentuk sedenter, sebaliknya bisa melakukan gaya hidup yang lebih baik jika sudah menyadari dan dapat dilakukan secara perlahan. 

Sumber: