Pekerja Kantoran, Stop Gaya Hidup Sedentary Sekarang Juga! Jika Ngak Mau Menyesal di Hari Tua

SUMEKS.CO – Pernah nggak sih ngerasa badan loyo, gampang capek, tapi bingung kenapa? Duh, jangan-jangan itu tandanya kamu kena gaya hidup sedentari (Sedentary). 

Istilah  sedentari, yang masih terdengar itu, ternyata diam-diam bisa menggrogoti dan ngeganggu kesehatan. Khususnya pekerja kantoran. 

Tenang, nggak usah panik! Mari bahas sama-sama gimana caranya menghindari gaya hidup sedentari dan bergerak menuju hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Gaya hidup sedentari itu apa sih? 

BACA JUGA:Suka Mengantuk Saat Bekerja! Coba 11 Tips Ini Mata Auto Melek Terus dan Disayang Bos

Gampangnya, gaya hidup sedentari adalah kebalikan dari gaya hidup aktif. Ini pola hidup yang minim aktivitas fisik, banyak duduk atau tiduran, dan kurang gerak. 

Duduk berjam-jam di depan komputer, main HP sambil rebahan, naik kendaraan buat jarak pendek yang sebenarnya bisa ditempuh dengan jalan kaki—itu semua contoh gaya hidup sedenter.

Sumber dari kemenkes menyebutkan bahwa Sedentari (Sedentary) adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni <1.5 METs.

Melansir dari Medical News Today, Sedentary Behavior Research Network (SBRN) mengartikan gaya hidup sedenter sebagai aktivitas yang melibatkan berbaring, duduk atau rebahan, dan memiliki pengeluaran energi yang sangat rendah. 

BACA JUGA:Sering Ngantuk Setelah Makan Siang? 6 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya

Anak generasi masa kini sangat rentan dengan gaya sedenter ini. Dikalangan milenial masa kini sering disebut dengan istilah kaum rebahan. 

Kecanggihan teknologi sedikit banyak turut andil dalam kesuksesan terciptanya kaum rebahan ini. Mereka betah untuk tiduran sambil scrol-scrol hp hingga berjam-jam tanpa melakukan aktifitas gerak mayor apapun. 

Bahkan untuk sekedar ambil minum, camilan, mematikan lampu dan hal-hal sepele lainya rasanya harus mengeluarkan effort yang sangat besar. 

Hal tersebut juga menjalar di kalangan pekerja. Terutama pekerja kantoran yang memiliki rutinitas kerja template setiap harinya. 

Sumber: