Cabang dari Iman, Berikut Adab Menerima Tamu Dalam Ajaran Agama Islam

   Cabang dari Iman, Berikut Adab Menerima Tamu Dalam Ajaran Agama Islam

Menjamu tamu disebut sebagai cabang dari keimanan seorang muslim.--dok : sumeks.co

BACA JUGA:Ternyata, Sebelum Membuat Tembok Ya'juj dan Ma'juj, Raja Zulkarnain Lebih Dulu Diberi Ilham Oleh Allah SWT

Tidak menerima tamu lawan jenis ketika sendiri juga menghindarkan diri dari syubhat dan fitnah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hati-hatilah dari syubhat (sesuatu yang diragukan), karena syubhat lebih berbahaya daripada haram” HR. Tirmidzi.

2. Mengucap salam

Adab yang kedua adalah mengucapkan salam kepada tamu, perbuatan ini sebagai bentuk menghargai kehadiran tamu dan memberi sambutan hangat.

BACA JUGA:Pencetakan Al Quran Pertama di Asia Tenggara! Ternyata Ada di Palembang Sejak 1848 Masehi

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang datang ke rumah kalian, maka hendaklah ia mengucapkan salam. Jika ia diberi izin untuk masuk, maka hendaklah ia masuk. Jika ia tidak diberi izin, maka hendaklah ia kembali” HR. Muslim.

Salam merupakan do’a yang mengharap keselamatan yang harapannya ketika diucapkan maka Allah SWT akan melindungi tamu tersebut dari segala keburukan. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salam adalah do’a yang meminta keselamatan” HR. Ahmad.

3. Menyambut dengan ramah

BACA JUGA:Kisah Cinta Paling Senyap Namun Riuh Dalam Doa, Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Az-Zahra

Setiap umat muslim hendaknya menyambut tamunya dengan ramah, tindakan ini bermaksud untuk menghargai kedatangan tamu dan membuatnya nyaman. 

Menyambut tamu dengan ramah dan senyuman juga mampu mencairkan suasana serta membangun hubungan yang baik antar dua belah pihak. 

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam HR. Muslim yang memiliki arti :

“Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan walaupun hanya sekedar menemui saudaramu dengan wajah yang ceria”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: