Cabang dari Iman, Berikut Adab Menerima Tamu Dalam Ajaran Agama Islam

   Cabang dari Iman, Berikut Adab Menerima Tamu Dalam Ajaran Agama Islam

Menjamu tamu disebut sebagai cabang dari keimanan seorang muslim.--dok : sumeks.co

SUMEKS.CO – Adab menerima tamu juga diajarkan dalam agama Islam. Adab ini merupakan nilai agama yang perlu diamalkan karena menjadi salah satu bentuk silaturahmi yang dianjurkan. 

Menjamu tamu dengan baik bahkan disebut sebagai cabang dari keimanan seorang muslim dan keyakinannya terhadap hari akhir.

Menerima tamu dengan baik adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat, kasih sayang dan kebaikan terhadap sesama muslim.

Sayangnya, tidak semua umat muslim paham mengenai kemuliaan dari memuliakan tamu yang berkunjung ke rumahnya.

BACA JUGA:Yuk Teladani Adab Bertamu ala Rasulullah SAW, Jangan Sampai Menyusahkan Tuan Rumah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya” HR. Bukhari dan Muslim. 

Berikut ajaran dalam agama islam mengenai adab dari menerima tamu :    

1. Tidak menerima tamu non-mahram saat sendiri

Adab menerima tamu yang pertama ini tidak bisa dianggap remeh, hal ini dikarenakan dapat terjadi fitnah antara tamu dan penerima tamu jika tanpa mahram. 

BACA JUGA:SIMAK! Kamu Kepengen Jadi Tamu Allah? Tak Harus Kaya Cukup Lakukan 2 Hal Ini Auto Berangkat Cara Terbaik

Mahram adalah orang yang haram dinikahi karena hubungan darah, sepersusuan atau perkawinan. 

Misalnya, seorang istri tidak diperbolehkan menerima tamu laki-laki ketika suaminya sedang tidak berada di rumah. 

Hal ini berguna untuk menjaga kehormatan dan kesucian antara pemilik rumah dan tamu, terutama jika tamunya lawan jenis.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali ada mahramnya” HR. Bukhari dan Muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: