Masjid di Daerah Jawa Timur Dijual Rp3 Juta/Meter Persegi Jadi Sorotan Warganet, Ternyata Ini Faktanya!
Sebuah masjid di daerah Jawa Timur jadi bahan perbincangan warganet, pasalnya melampirkan spanduk bahwa masjid tersebut dijual. Foto: dokumen/sumeks.co--
BACA JUGA:Tanah Palestina Bergetar, Kumandang Suara Azan Khas Indonesia Bergema di Masjid Al-Aqsa
Dan dikomentari juga oleh akun @user_16211*** " Bukan masjidnya yang dijual strategi marketing itu jgn gagal faham dulu l bih baik tambayun dulu datang ke masjid itu yang kamu vidio atau kamu lht tulisan itu lebih baik jgn bikin konten yang gak bener judulnya tulisannya bgtu ngapunten lur nggih,"
Namun, ada juga komentar dari warganet yang geram hingga mengutuk tindakan orang yang hendak menjual bangunan masjid tersebut.
"kok masjid di jual. didaerah lain org ber lomba2 membangun masjid smpi2 mnt2 sumbangan dipinggir jln. ini malah dijual," tulis komentar akun @ahmad***.
"mana pemerintah itu kok bisa kayak itu, kalau urusan pendatang gelap di biayai dn d kasih tempat yg bagus dn d gaji lagi prbulan," tulis komentar akun @hasan**.
BACA JUGA:CEK FAKTA! Kitab Nabi Sulaiman Muncul di Masjid Al-Aqsa Palestina, Kini Jadi Incaran Bangsa Israel
"Astaghfirullah Astaghfirullah Astaghfirullah di Aceh malah banyak yg wakafkan tanah dan harta demi bangun mesjid ini kok malah dijual. emang sana tak ada orang yg menyumbang demi beli tanah mesjid ya kok di jual berikan," ujar komentar akun @farida***.
Dan dikomentari senada juga oleh akun @BFF*** "Astagfirullahaladhim kok bisa ya manusia orang islam kek gitu jual masjid rek gak ada akhlak kn itu wakaf enak bgt jual punya umat anitia cuma ngelola bukn milikin,"
Hingga saat ini, rekaman video berdurasi kurang dari 1 menit tersebut ditonton sebanyak 547 ribu lebih tayangan dan dikomentari 3513 komentar warganet.
Dari penelusuran, ternyata masjid itu bukan pertama kalinya 'dijual'.
BACA JUGA:WAW! Renovasi Masjid Jami'atul Muhajirin Telan Dana Swadaya Rp2,9 M, Mampu Menampung 1.200 Jamaah
Sebelummnya, sekira 2012, masjid tersebut pertama kali 'diperjual-belikan' dengan harga Rp 1 juta per meter persegi.
Ternyata, praktik itu adalah siasat pengurus masjid untuk mengumpulkan dana pembangunan masjid.
Pada mulanya mereka menerima dana melalui sumbangan, namun yang terkumpul masih sedikit.
Ketika praktik 'jual-beli' dilakukan, barulah banyak yang berminat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: