Pentingnya Menanamkan Anti Korupsi Lewat Satuan Pendidikan Paud

Pentingnya Menanamkan Anti Korupsi Lewat Satuan Pendidikan Paud

Sekolah KBIT Al Mawaddah ini menekankan pendidikan anti korupsi agar nanti anak-anak kami ini di masa depannya menjadi generasi yang anti korupsi di kemudian hari.--

SEMARANG, SUMEKS.CO - Pentingnya pendidikan Anti Korupsi (PAK) diperlukan sejak dini. Karena salah satu kunci utama keberhasilan pemberantasan korupsi adalah memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan generasi muda tentang korupsi.

Koordinator Satuan Pendidikan Bidang PAUD dan Pendidikan Dasar Kota Semarang, Hartini mengatakan Sekolah KBIT Al Mawaddah ini menekankan pendidikan anti korupsi agar nanti anak-anak kami ini di masa depannya menjadi generasi yang anti korupsi di kemudian hari.

Baik nantinya siswa kami saat menjadi pegawai, pejabat dan lainya, biarlah Ketua KPK hari ini menjadi tersangka korupsi tapi generasi saat ini jangan lagi ada yang korupsi, bahkan bukan cuma korupsi uang dan lain-lain, tapi juga untuk tidak korupsi waktu.

BACA JUGA:Harga Cabai Melambung, Disdag Koordinasi Stakeholder Terkait

Diwaktu bersamaan Pengelola Sekolah KBIT Al Mawaddah, Purwanto, mengatakan bahwa mengajarkan prinsip-prinsip kejujuran dan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak usia dini (PAUD) gampang-gampang susah.

Kunci utama kami adalah kerja sama dengan orang tua. Jadi ketika kami ingin mengimplementasikan nilai kejujuran pada anak, yang kami panggil pertama adalah orang tua.

Dia,mengatakan bahwa  Orang tua adalah sebagai guru yang pertama dan utama bagi anak usia PAUD, memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran nilai-nilai antikorupsi.

Berbekal itu, KBIT Al Mawaddah membuat buku Mutaba’ah Kejujuranku yang bisa dijadikan pegangan oleh orang tua murid.

BACA JUGA:Woww! 61 Objek Lebak Lebung dan Sungai Pampangan OKI Laku Terjual, Hanya Satu yang Tak Laku

Di buku itu, kami munculkan setiap indikator kejujuran. Karena kita anak PAUD, jadi contoh indikatornya, pertama, saya berkata apa adanya, kedua, saya tidak mengambil barang milik orang lain, ketiga, saya terbiasa memaafkan dan meminta maaf. Jadi itu beberapa indikatornya.

Setelah mendapatkan buku Mutaba’ah Kejujuranku, orang tua murid kemudian harus mencatat kegiatan sehari-hari dan interaksi mereka dengan anak yang sesuai dengan setiap indikator kejujuran.

"Hasilnya kemudian didokumentasikan dan dicetak menjadi buku Petualangan Cilik Pahlawan Kejujuran," ujarnya.

Dari program tersebut, ada beberapa hal yang kemudian disadari oleh orang tua terkait dengan indikator kejujuran.

BACA JUGA:Tiang Siku dan Baut Tower Milik PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Borang Raib, Ini Pelakunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: