Bukti Sejarah Pasar Cinde Palembang Tidak Mencontoh Pasar Johar, Terbukti Sebaliknya karena Dibangun 1937
Bukti sejarah pasar cinde palembang tidak mencontoh pasar johar, bahkan terbukti sebaliknya. foto: Dr. Dedi Irwanto (dok/sumeks.co).--
BACA JUGA: Ikut Terseret Kasus Pasar Cinde, Mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo Diperiksa Jaksa Kejati Sumsel
“Anggapan itu salah”, tegasnya.
Sebagai sejarawan dirinya tentu sangat menyayangkan kondisi Pasar Cinde saat ini.
Apalagi pembangunan untuk dimodernisasi juga mangkrak.
“Pemerintah kita abai tentang pelestarian benda/kawasan cagar budaya,” katanya.
Sehingga kebijakan untuk memodernisasi Pasar Cinde ketika dilakukan pembongkaran agak kurang tepat.
Mestinya, kalaupun ada pembaruan maka cukup penambahan di areal – areal tertentu dengan bangunan yang modern.
Identitas Pasar Cinde harus tetap ada agar benda cagar budaya terlestarikan.
“Tapi itu, mungkin banyak kepentingan-kepentingan saat pembaruan Pasar Cinde, sehingga mengabaikan dari sisi benda cagar budayanya,” katanya.
Padahal, lanjutnya, kalau benda sudah punya sertifikat Benda Cagar Budaya (BCB), maka tidak boleh dirombak atau bongkar habis.
BACA JUGA:Buntut Dugaan Korupsi Pasar Cinde, Petinggi PT Magna Beatum Digarap Penyidik Kejati Sumsel
Sebab akan serta merta menghilangkan identitasnya sebagai benda cagar budaya.
Lanjutkan Pembangunan Cinde
Eddy Santana Putra berharap kasus pasar Cinde di Kejati Sumsel tetap jalan terus, dan pembangunan pasar penuh sejarah itu bisa diteruskan, demi ikon kota Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: