2 Cucu Kakek-kakek 75 Tahun yang Ditemukan Telanjang hingga Temui Ajal di Lubuklinggau Dijadikan Tersangka

2 Cucu Kakek-kakek 75 Tahun yang Ditemukan Telanjang hingga Temui Ajal di Lubuklinggau Dijadikan Tersangka

Polisi melakukan olah TKP di lokasi penembakan Syahril dengan senapan angin hingga korban terluka. Foto: dokumen/sumeks.co --

BACA JUGA:Kakek-kakek di Banyuasin Ditemukan Tewas Mengapung dalam Parit

Menurut keterangan keduanya ke pihan kepolisian, mereka berdua mengetahui pasti jika Saali bukan tewas diroyok. 

Namun kondisi Saali saat ditemukan pertama kali oleh kedua pelaku, memang sedang sakit, awalnya Saali mengeluh dengkulnya sakit karena rematik, lalu kedua pelaku kembali menemukan korban pingsan di tepian sungai dengan posisi mulai burbuih. 

“Mereka ini memanfaatkan isu pengroyokan sebagai kamuflase untuk menutupi kelakuan isengnya yang mereka buat yakni telah menembak ban pencari batu sungai yakni Syahril, dengan senapan angin sebanyak 5 kali tembakan sehingga melukai punggung dan tangan korban,” beber Robi.

Keduanya mengaku marah, karena Syharil menyelam mengambil batu sungai di dekat lahan kebun korban Saali.

BACA JUGA:Polsek Sukarami Palembang Amankan Penyaluran BLT, Personel Rela Gendong Kakek-kakek

Diberitakan sebelumnya, hasil pemeriksaan kasus seorang kakek-kakek yang dikabarkan meninggal akibat dikroyok dan ditelanjangi, di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, nampaknya penuh dengan kejanggalan.

Situasi itu terungkap usai pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, maupun menganalisis hasil visum dari pihak medis yang ditemukan penyebab kematian, akibat sakit bawaan.

Hasil pemeriksaan kasus kematian Saali (75) yang ditemukan bersimbah darah, di kebun miliknya dekat aliran sungai memulai babak baru. 

Polisi kini menggali keterangan saksi yakni anak Saali, yang menemukan korban pertama kali dan memeriksa warga lainnya yang terduga teribat dalam penganiayaan itu.

BACA JUGA:Tunggu Pelanggan Togel, Kakek-kakek Ditangkap Polisi

"Kasus ini janggal, karena hasil visum tidak ada tanda tanda penganiayaan. Keterangan saksi dari pihak korban juga selalu berubah ubah. korban ini memang sudah uzur dan diketahui keluarganya maupun saksi keluarga, memiliki penyakit bawaan," ungkap Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha melalui kasat Reskrim AKP Robby Sugara saat dikonfirmasi, Minggu (24/9).

Pihaknya mencurigai ada miskomunikasi, saat korban yang masih bernafas, menuturkan penyebab luka di bagian wajahnya, terhadap saksi Desi yang tak lain anak korban saat menemukannya pertama kali. 

Karena saat itu, korban menuturkan dengan napas tersengal, antara kalimat 'terperosok dengan dikeroyok'. 

"Kami masih mendalami lagi, karena hasil visum ini otentik, tidak ada penganiayaan dan penyebab luka di bagian wajah korban itu kemungkinan terperosok, bukan di dikroyok," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: