2 Cucu Kakek-kakek 75 Tahun yang Ditemukan Telanjang hingga Temui Ajal di Lubuklinggau Dijadikan Tersangka

2 Cucu Kakek-kakek 75 Tahun yang Ditemukan Telanjang hingga Temui Ajal di Lubuklinggau Dijadikan Tersangka

Polisi melakukan olah TKP di lokasi penembakan Syahril dengan senapan angin hingga korban terluka. Foto: dokumen/sumeks.co --

LUBUKLINGGAU, SUMEKS.CO - Dua orang cucu Saali, kakek-kakek berusia 75 tahun yang ditemukan telanjang di kebun miliknya hingga menemui ajalnya ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka kasus laporan palsu ke polisi yang menyebutkan kalau korban Saali menjadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal.

Padahal dari hasil visum, ternyata tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiyaan terhadap korban.

Kedua cucu korban yang dijadikan tersangka itu yakni berinisial HK (18) dan DR (14).

BACA JUGA:Kakek-kakek 75 Tahun di Lubuklinggau Ditelanjangi di Kebun Karet hingga Temui Ajal, Diduga Korban Pengeroyokan

Diketahui, korban Saali, yang dilaporkan anaknya Desi Sartika Sari, tewas dikeroyok 5 orang tidak dikenal, pada Kamis (21/9) sekitar pukul 15.00 WIB, di kebun milik korban. 

Namun fakta penyelidikanya, justru kedua ponakannya yakni HK dan DR yang diringkus polisi. 

Keduanya memberikan keterangan palsu dan melakukan tindak pidana, penyerangan brutal terhadap Syahril (36), pencari batu sungai, menggunakan senapan angin.  

Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha, melalui Kasat Reskrim AKP Roby Sugara menegaskan, keduanya sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA:Kasus Kakek-kakek 75 Tahun di Lubuklinggau Ditelanjangi hingga Temui Ajal, Polisi Sebut Ada Kejanggalan

“Kedua cucu Saali yang awalnya menjadi pihak korban. Setelah penyelidikan dan gelar perkara, dan memeriksa keterangan saksi saksi, serta hasil medis, ternyata laporan itu palsu. Korban murni meninggal dunia karena sakit bawaan, bukan dikeroyok atau dianiaya," ungkap AKP Roby Sugara.

Kini keduanya harus meringkuk di sel tahanan polres Kota Lubuklinggau. 

“Keduanya memberikan keterangan palsu untuk menutupi jejak kelakuan isengnya yang menembak Syahril dengan senapan angin hingga korban terluka,” ujarnya.

Mereka berdua ketakutan karena Syharil melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: