Kasus Kakek-kakek 75 Tahun di Lubuklinggau Ditelanjangi hingga Temui Ajal, Polisi Sebut Ada Kejanggalan

Kasus Kakek-kakek 75 Tahun di Lubuklinggau Ditelanjangi hingga Temui Ajal, Polisi Sebut Ada Kejanggalan

Polisi sebut kematin kakek berusia 75 tahun di Lubuklinggau penuh dengan kejanggalan. Foto: zul/sumeks.co--

LUBUKLINGGAU, SUMEKS.CO - Hasil pemeriksaan kasus seorang kakek-kakek yang dikabarkan meninggal akibat dikroyok dan ditelanjangi, di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan LUBUKLINGGAU Barat I, Kota LUBUKLINGGAU, nampaknya penuh dengan kejanggalan.

Situasi itu terungkap usai pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, maupun menganalisis hasil visum dari pihak medis yang ditemukan penyebab kematian, akibat sakit bawaan.

Hasil pemeriksaan kasus kematian Saali (75) yang ditemukan bersimbah darah, di kebun miliknya dekat aliran sungai memulai babak baru. 

Polisi kini menggali keterangan saksi yakni anak Saali, yang menemukan korban pertama kali dan memeriksa warga lainnya yang terduga teribat dalam penganiayaan itu.

BACA JUGA:Kakek-kakek 75 Tahun di Lubuklinggau Ditelanjangi di Kebun Karet hingga Temui Ajal, Diduga Korban Pengeroyokan

"Kasus ini janggal, karena hasil visum tidak ada tanda tanda penganiayaan. Keterangan saksi dari pihak korban juga selalu berubah ubah. korban ini memang sudah uzur dan diketahui keluarganya maupun saksi keluarga, memiliki penyakit bawaan," ungkap Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha melalui kasat Reskrim AKP Robby Sugara saat dikonfirmasi, Minggu (24/9).

Pihaknya mencurigai ada miskomunikasi, saat korban yang masih bernafas, menuturkan penyebab luka di bagian wajahnya, terhadap saksi Desi yang tak lain anak korban saat menemukannya pertama kali. 

Karena saat itu, korban menuturkan dengan napas tersengal, antara kalimat 'terperosok dengan dikeroyok'. 

"Kami masih mendalami lagi, karena hasil visum ini otentik, tidak ada penganiayaan dan penyebab luka di bagian wajah korban itu kemungkinan terperosok, bukan di dikroyok," tegasnya.

BACA JUGA:Kakek-kakek di Banyuasin Ditemukan Tewas Mengapung dalam Parit

Pihak kepolisian saat ini lebih cendrung menyimpulkan, jika kasus itu bukanlah kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 

"Itu hasil pemeriksaan kita sementara, tapi saya berkoordinasi dulu dengan tim penyidik, untuk hasil yang lebih detail. Intinya kasus ini banyak yang janggal," tegasnya.

Sebelumnya, keterangan keluarga korban menuturkan sehari sebelum kejadian, cucunya memang sempat berpekara dengan salah seorang warga, yakni menembak lengan salah seorang anak remaja dengan senapan angin, saat mengambil batu kali di depan kebun korban.

Kasus itu diduga menjadi latar belakang motif, adanya dugaan penganiayaan terhadap korban. Namun setelah diperiksa penyidik, perkara itu tidak ada hubungan sama sekali dengan kematian korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: