Prolanis, Jurus BPJS Kesehatan Kendalikan Penyakit Kronis

Prolanis, Jurus BPJS Kesehatan Kendalikan Penyakit Kronis

--

SUMEKS.CO – Upaya penguatan promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan untuk menekan angka kasus penyakit-penyakit kronis yang berbiaya katastropik.

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) menjadi salah satu strategi BPJS Kesehatan dalam memantau dan mengendalikan kesehatan peserta JKN yang menyandang penyakit diabetes melitus tipe dua dan hipertensi, sehingga mereka bisa mencapai kualitas hidup yang optimal. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan 23.525 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.972 Fasiltas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), dan 439 laboratorium Prolanis sampai Juni 2023, laboratorium Prolanis tersebut melayani 448.520 peserta Prolanis yang mengidap diabetes melitus tipe dua dan 710.345 peserta Prolanis penyandang hipertensi.

“Tantangan dalam Program JKN adalah bagaimana FKTP meningkatkan edukasi ke peserta, baik melalui kontak langsung dan tidak langsung. Diharapkan kolaborasi antara fasilitas kesehatan dan laboratorium penunjang dapat menguatkan upaya promotif preventif bagi peserta Prolanis. Terlebih, saat ini BPJS Kesehatan mengedepankan transformasi mutu layanan agar peserta benar-benar dapat merasakan manfaat dari Program JKN. Kami berupaya memenuhi harapan peserta akan mutu layanan yang berkualitas, dengan tetap menjaga sustainabilitas Program JKN,” kata Ghufron dalam kegiatan peringatan Hari Jadi ke-50 Balai Besar Laboratorium Klinik (BBLK) Palembang, Minggu 30 Juni 2023.

BACA JUGA:Herman Deru Terima Penghargaan Rekor MURI, Kemenkes RI Apresiasi Pemprov Sumsel

Ghufron pun mengapresiasi aksi pemecahan rekor MURI untuk pemeriksaan gula darah sewaktu yang dilakukan serentak di 17 kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Selatan, dengan total peserta sebanyak 15.000 orang. Menurut Ghufron, diharapkan aksi ini mampu menginsipirasi dan memotivasi seluruh pihak untuk menyadari betapa pentingnya upaya penguatan promotif preventif di era JKN.

“Harapan kami ke depannya, kegiatan Prolanis bisa dioptimalkan sesuai dengan rekomendasi organisasi profesi atau panduan praktik klinis. Harus ada sinergi yang baik antarprofesi, termasuk kolaborasi FKTP dengan laboratorium Prolanis untuk memberikan tata laksana komprehensif bagi peserta JKN,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Maria Endang Sumiwi menyatakan bahwa perayaan Hari Jadi ke-50 BBLK merupakan sebuah tonggak sejarah yang menggambarkan dedikasi dan komitmen segenap pihak dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. 

“Selama lima dekade, BBLK Palembang telah menjalankan tugasnya dengan gemilang dalam pengujian laboratorium, penelitian, dan pendidikan di bidang kesehatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa BBLK Palembang telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas kesehatan masyarakat, termasuk peserta Program JKN. Mari kita lanjutkan perjalanan kita dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik ke depannya,” ujarnya.

BACA JUGA:Icha Atazen Senggol Istri Pak Camat, Diduga Dalang Hilangnya Akun Instagram

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengajak seluruh penyedia layanan kesehatan setempat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat umum maupun peserta Program JKN tanpa diskriminasi.

Ia mengatakan bahwa untuk memastikan seluruh penduduk Sumatera Selatan terdaftar ke dalam Program JKN, diperlukan kolaborasi seluruh pihak.

“Kehadiran Program JKN dengan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya, sangat dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu mari bersama kita tingkatkan mutu layanan kesehatan. Sinkronisasi data harus segera dilakukan agar didapat angka yang pasti untuk didaftarkan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam Program JKN. Kita juga harus mengedukasi masyarakat untuk mengikuti pola hidup sehat,” katanya.

Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, dan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Indonesia (PATELKI) Sumatera Selatan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: