Sanger Pratama Petugas POPT Kecamatan Tulung Selapan Dampingi Petani hingga Sukses Basmi Hama tanpa Zat Kimia

Sanger Pratama Petugas POPT Kecamatan Tulung Selapan Dampingi Petani hingga Sukses Basmi Hama tanpa Zat Kimia

Sanger saat melakukan monitoring terhadap tanaman jeruk yang ditanam petani. foto: nis/sumeks.co--

‘’Ini sebenarnya kesempatan yang sangat baik dan harus dimanfaatkan petani karena banyak ilmu yang didapat. Kami selalu memberikan bimbingan kepada petani agar mereka memiliki ilmu pertanian baru,”imbuhnya.

BACA JUGA:Program Sawit Terampil Sinar Mas Agribusiness and Food Dukung 520 Petani Indonesia Raih Sertifikasi RSPO

Sebenarnya kalau pendekatannya ke petani tak masalah. Hanya memang harus sabar karena beginilah cara berbagi ilmu. 

‘’Pastinya dapat terus dilakukan petani sehingga bisa menjadi ladang pahala,’’ katanya.

Kalau untuk tanaman jeruk, lanjutnya, memang lebih lama untuk panen. 

Hanya saja sekali panen tidak tanggung-tanggung bisa dalam jumlah ton-an.

BACA JUGA:Program Sawit Terampil Sinar Mas Agribusiness and Food Dukung 520 Petani Indonesia Raih Sertifikasi RSPO

Soal hama yang bisa merusak tanaman jeruk yakni ulat daun. 

Secara tradisional pengendaliannya bisa menggunakan kardus. 

Kardus adalah salah satu peralatan buatan yang memiliki tekstur lembut dan kardus banyak sekali kegunaan.

Namun fungsi utama kardus adalah untuk pengaman saat proses packing barang. 

BACA JUGA:HOT INFO, Cabai di Sumsel Tak Lagi ‘Pedas’, Petani Merugi Harus Banting Harga, Ternyata Ini Penyebabnya

Kardus sangat disukai ulat dan seringkali dijadikan sarang oleh ulat.

‘’Dengan meletakkan kardus di area sekitar tanaman jeruk, akan membuat ulat berkumpul di kardus dan memudahkan para petani untuk membasmi ulat,’’ katanya.

Cara ini sangatlah tradisional. Karena sudah dilakukan para petani sejak lama dan cara ini sangat ramah lingkungan. Tak menggunakan bahan kimia sama sekali. ,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: koransumeks