Panji Gumilang Sebut Ulama Garong, Bandingkan dengan Penjajah Saat Datang ke Indonesia Ucapkan Assalamualaikum

Panji Gumilang Sebut Ulama Garong, Bandingkan dengan Penjajah Saat Datang ke Indonesia Ucapkan Assalamualaikum

Panji Gumilang Sebut Ulama Garong--

BACA JUGA:Polisi Usut Adanya Indikasi Tindak Pidana di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang: Saya Tidak Merasa Bersalah Kok

Panji Gumilang juga membantah pernyataan dari MUI yang mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

"Katanya MUI sudah datang meneliti, bohong. Tidak ada. Hanya sudah masuk kampus, tidak ada," tegasnya. 

Panji Gumilang juga meminta kepada seluruh aparat negara, kapan dirinya menggarong dan mencuci otak orang-orang. 

"Jadi simpulnya, kemarin itu kesepakatan tabayyun itu dilaksanakan di Al-Zaytun sebagaimana yang sudah dikatakan MUI sesat," paparnya. 

BACA JUGA:Kelompok Pohon Persekutuan Kunjungan ke Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Antusias Terima Tamu Non Muslim

Panji Gumilang menjelaskan, bahwa pada tahun 2002 Kementerian Agama melakukan penelitian di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. 

"Bukan tabayyun ya, hanya penelitian selama lebih kurang tujuh bulan," terangnya. 

Dan menurut Panji Gumilang, hasil penelitian yang dilakukan Kemenag itu sudah keluar. Lalu, di tahun 2002 MUI juga melakukan penelitian, akan tetapi tidak pernah menginjakkan kakinya ke Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

"Karena Kemenag menyampaikan surat ke kita dan semuanya kita fasilitasi. Tetapi, MUI katanya sudah masuk ke Al-Zaytun, namun satu lembar surat pun tidak ada," katanya.

BACA JUGA:WADUH! Menantu Habib Rizieq Shihab Sebut Panji Gumilang Lebih Parah dari Ahok, Kok Bisa?

Panji Gumilang dengan tegas menyebut bahwa MUI telah melakukan penipuan, menghasut, dan mengguncangkan orang banyak. 

"Jangan dikatakan itu sumbernya dari Al-Zaytun, karena Al-Zaytun ini tempat pendidikan wajib menyampaikan kepada tempat pendidikan ini," lanjutnya.

Menurut Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun Indramayu hanya memiliki tujuan untuk menjadikan anak-anak muda Indonesia yang lebih baik. 

"Kalau ada MUI kami tidak terima. Karena sudah mendahulukan sesat, itu bukan akhlak muslim dan bukan akhlak umat manusia yang beriman kepada Tuhan yang maha esa," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: