Nasionalisme Kebablasan, Panji Gumilang Minta Acara Pernikahan Diawali dengan Indonesia Raya

Nasionalisme Kebablasan, Panji Gumilang Minta Acara Pernikahan Diawali dengan Indonesia Raya

Panji Gumilang mengaggap lagu Indonesia Raya sangat sakral dan ia mengusulkan untuk dinyanyikan saat acara pernikahan.--

BACA JUGA:KOAR! Ternyata Keuangan Al Zaytun Masih Ditanggung Negara, Pertahun mendapat Suntikan Dana Rp 43 Miliar

Tidak hanya NU, MUI Indramayu juga dengan tegas menyatakan ajaran Ponpes Al Zaytun, sudah menyimpan. Warga pun diminta tidak ikut pendidikan di Ponpes Al Zaytun. 

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indramayu khususnya, jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun. Sebab ketidaksamaan aqidah, ketidaksamaan cara pandang dalam rangka beribadah, syariat-syariat yang dilakukan oleh meraka," kata Ketua MUI Cabang Indramayu, KH Satori. 

Sedangkan Wapres Ma'ruf Amin pun mengakui, bila dari hasil kajian, memang banyak ditemukan penyimpangan dari ajaran Ponpes Az Zaytun. 

Wapres pun meminta pihak terkait untuk berkoordinasi dengan Kemenpolhukam dan Kemenang, untuk menindak tegas Ponpes Al Zaytun.

BACA JUGA:Tim Investigasi Panggil Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Harap-Harap Cemas 

"Saya dengar sudah ada dari Jawa Barat, dari MUI saya minta dikoordinasikan ditingkat Kemenkopolhukam, untuk membahas langka apa yang harus diambil," tegas Wapres. 

Jadi setelah kita kaji, itu memang sudah ada penyimpangan. Kemudian akan ada rapat koordinasi di Kemenkopolhukam dan Kementerian Agama, minta ditindaklanjuti," sambung Wapres. 

Bahkan, sikap tegas Wapres ini didengar langsung Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko, yang membutnya tertunduk. Sebab selama ini Moeldoko terkesan membela Al Zaytun. 

Bahkan, Moeldoko sempat mengeluarkan pernyataan tidak ada yang menyimpang di Al Zaytun.

BACA JUGA:Senior Al Zaytun Dituding Junior Pengkhianat Malah Bangga, Juragan Kopi: Saya Ogah Terseret Dalam Satu Lobang 

Kontroversi ajaran Ponpes Al Zaytun Indramayu menuai banyak pihak, diantaranya seperti salam pembuka yang menggunakan salam dalam bahasa Ibrani, yang biasa digunakan orang Yahudi. 

Kemudian adanya aturan perempuan diperbolehkan menjadi khotib solat Jumaat. Pada tahun 2011 lalu, Panji Gumilang yang merupakan pimpinan Ponpes Al Zaytun juga dikaitkan dengan Negeri IsIam Indonesia atau NII. 

Atas dugaan keterlibatan Al Zaytun dengan NII itu, Panji Gumilang sempat dua kali menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri.

Sejumlah kontroversi Panji Gumilang membuat masyarakat Indramayu mulai bergerak. Tanggal 15 Juni 2023 lalu, ratusan massa sudah menggeruduk Al Zaytun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: