Hingga Akhir Juni 2023, Palembang Masih akan Dilanda Hujan, Berikut Penjelasan BMKG
BMKG memprediksi hujan disertai petir masih akan melanda Palembang dan Sumatera Selatan hingga akhir Juni 2023.-foto sumeks.co-
Hutan-hutan memiliki peran penting dalam siklus air dan menjaga kelembaban atmosfer.
Ketika hutan ditebang, kelembaban yang dihasilkan oleh evapotranspirasi pohon berkurang, sehingga dapat mengurangi pembentukan awan dan curah hujan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:MENCEKAM! Aksi Demo di Ponpes Al Zaytun Ricuh, Polisi Amankan Masa yang Dianggap Provokator
5. Perubahan iklim regional
Perubahan iklim tidak merata di seluruh dunia, dan beberapa wilayah dapat mengalami perubahan iklim yang berbeda.
Perubahan iklim regional dapat mempengaruhi pertumbuhan awan hujan secara spesifik di wilayah-wilayah tersebut.
Misalnya, beberapa wilayah dapat mengalami peningkatan kekeringan yang menghambat pertumbuhan awan hujan, sementara wilayah lain dapat mengalami peningkatan intensitas hujan yang menyebabkan pembentukan awan yang lebih rendah.
Dapat disimpulkan, semua faktor di atas saling terkait dan dapat berinteraksi secara kompleks dalam mempengaruhi pertumbuhan awan hujan.
Lanjut Sinta menuturkan, adapun Angin Monsun Australia yg minus uap air sudah mulai aktif.
Angin monsun adalah sistem angin musiman yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu di daratan dan laut.
Monsun Australia terjadi karena adanya perbedaan suhu yang signifikan antara daratan dan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik di sekitarnya.
Fenomena ini terjadi pada musim panas dan musim dingin Australia, dengan perubahan arah angin yang mencolok.
Pada musim panas, atau yang juga dikenal sebagai musim monsun basah, angin monsun Australia bertiup dari Samudra Hindia ke daratan Australia.
Angin lembap ini membawa curah hujan yang melimpah, membantu menghidupkan kembali sungai-sungai yang kering, mengisi kembali danau-danau, serta memberi kesuburan bagi tanah pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: