Hingga Akhir Juni 2023, Palembang Masih akan Dilanda Hujan, Berikut Penjelasan BMKG
BMKG memprediksi hujan disertai petir masih akan melanda Palembang dan Sumatera Selatan hingga akhir Juni 2023.-foto sumeks.co-
Wilayah tropis di sepanjang pantai timur dan utara Australia terutama menerima curah hujan yang signifikan selama musim ini.
Fenomena ini sangat penting bagi pertanian dan kehidupan flora dan fauna di daerah tersebut.
Namun, pada musim dingin, angin monsun Australia berubah arah dan bertiup dari daratan ke Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Musim ini dikenal sebagai musim monsun kering. Selama musim ini, Australia mengalami periode kemarau yang panjang dan cuaca yang kering.
Wilayah-wilayah seperti tengah dan barat Australia terutama terpengaruh oleh musim monsun kering ini, dengan curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang lebih rendah.
Angin monsun Australia memiliki dampak besar pada iklim dan ekosistem benua ini.
Selain memberikan curah hujan yang penting untuk pertanian dan kehidupan liar, angin monsun juga mempengaruhi siklus hidup hewan-hewan seperti burung migran yang mengunjungi Australia setiap tahunnya.
Perubahan dalam angin monsun juga dapat mempengaruhi pola cuaca ekstrim seperti badai siklon tropis.
Dalam beberapa dekade terakhir, ada indikasi bahwa pola angin monsun Australia mengalami perubahan sebagai akibat dari perubahan iklim global.
Beberapa penelitian telah menunjukkan penurunan curah hujan dan peningkatan suhu di beberapa wilayah Australia yang dipengaruhi oleh angin monsun.
Perubahan ini memiliki dampak pada keberlanjutan pertanian, kekeringan, dan keseimbangan ekosistem.
"Namun, El Nino terpantau aktif dengan skala lemah-sedang. Untuk Potensi hujan masih ada dengan intensitas ringan hingga sedang bersifat lokal dengan durasi singkat," tukasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: