Alumni Al Zaytun Sudah Ribuan, Tahu Nggak Kalau Tanda Tangan Panji Gumilang Berbeda?

Alumni Al Zaytun Sudah Ribuan, Tahu Nggak Kalau Tanda Tangan Panji Gumilang Berbeda?

Tanda tangen Panji Gumilang berbeda-beda setiap ijazah.--

Wow! Alumni Al Zaytun Sudah Segini, Tahu Nggak Kalau Tanda Tangan Panji Gumilang Beda-beda?

SUMEKS.CO - Tanda tangan Kepala Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah Al Zaytun Panji Gumilang yang berbeda, masih jadi tanda tanya.

Sebab ijazah tersebut milik satu orang alumni Al Zaytun, dan yang berstatus Kepala Madrasah juga orang yang sama. 

Lantas apakah semua alumni Al Zaytun memiliki ijazah seperti itu. Tentu saja hal itu belum dapat dipastikan. Apalagi diperkirakan jumlah alumni Al Zaytun Indramayu sudah puluhan ribu orang bahkan tidak menutup kemungkinan ratusan ribu alumni. 

BACA JUGA:Netizen Salfok Melihat Ijazah Alumni Al Zaytun Ini, Netizen Heran Kok Tanda Tangan Panji Gumilang Bisa Beda

Dikutif SUMEKS.CO dari Wikipedia, Pondok Pesantren Al Zaytun berdiri tanggal 13 Agustus 1996, yang langsung diresmikan Presiden RI ke 3 BJ Habibie. Saat ini usia Al Zaytun sudah 27 tahun. 

Dengan usia tersebut, tentu saja sudah begitu banyak alumni yang dicetak pondok pesantren yang berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu. 

Senin 19 Juni 2023, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alis Kang Emil melalui akun instagram @ridwankamil juga menulis angka jumlah santri/santriwati di Al Zaytun mencapai 5.000 orang. 

Kang Emil menyebut, ada sekitar 5.000 santri/santriwati yang belajar di Pondok Pesantren Al Zaytun, yang terdampak setiap keputusan hukum atas segala proses yang dilakukan. Kang Emil telah membentuk tim investigasi untuk bekerja memastikan kabar ajaran menyimpan Al Zaytun. 

BACA JUGA:Sah Nggak Ya! Tanda Tangan Panji Gumilang di Ijazah Alumni Al Zaytun Beda-beda

Dalam keterangannya, Kang Emil menulis tim langsung bekerja 7 hari kedepan. 

"Akan ditindaklanjuti dengan menugaskan Tim Investigasi dari Pemprov Jawa Barat, untuk bertugas selama 7 hari untuk mencari fakta dan tabayun kepada pihak pengelola pesantren," tulis Kang Emil.

Bila melihat gambaran itu, tentu begitu banyak santri/santriwati yang telah menyelesaikan pendidikannya. 

Kehebohan warga net ini berawal tantangan salah satu alumni pondok pesantren Al Zaytun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: