TABOT! Tragedi Pilu Padang Karbala, Gugurnya Cucu Rasulullah SAW dan 72 Pengikutnya
Tabot juga menjadi momen untuk memperingati terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain RA bersama keluarga dan pengikutnya.--
Tabot tersebut diarak dalam prosesi yang meriah dan diiringi dengan musik serta tarian tradisional.
Tabot Bengkulu pertama kali diperkenalkan oleh Tuan Maulana Syekh Abdul Samad Al-Palimbani, seorang ulama dari Palembang, Sumatera Selatan, pada abad ke-18.
BACA JUGA:Puyang Muara Rambang, Keturunan Raja Kerajaan Sriwijaya
Beliau merupakan seorang keturunan dari ulama terkenal yang terlibat dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Tradisi Tabot ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Bengkulu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya mereka.
Bagaimana dengan Tazia? Tazia adalah Tabot dalam gaya India.
Temanya hampir sama, yaitu ritual memperingati pembantaian berdarah yang terjadi di Padang Karbala, yang terletak sekitar 100 km barat daya Baghdad pada saat ini.
BACA JUGA:Burung Ketitiran Penjaga Setia Makam Keramat di Ogan Ilir, Ternyata Jelmaan Keris Usang Sungging
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Asyura, tanggal kesepuluh bulan Muharram, tahun 61 Hijriah Muslim, yang bertepatan dengan tanggal 10 Oktober 680 M.
Sejarah awal Tazia berawal di Baghdad pada masa kekuasaan Muizz-ul-Daula (963 M) dari dinasti Buwahid, di mana ritual ini pertama kali dilakukan di tempat umum.
Tazia kemudian diperkenalkan di India oleh Ameer Taimoor yang menyerbu India pada tahun 1398 M. Ketika Taimoor kembali dari ziarah ke Karbala ke Samarkand, ia membangun Tazia pertama.
Tazia atau Taziya memiliki arti sebagai peringatan kematian, penghormatan terhadap orang yang telah meninggal, atau ungkapan belasungkawa.
BACA JUGA:9 Guci Sayuran Busuk Ternyata Emas Kawin Siti Fatimah, Legenda Pilu Pulo Kemaro Palembang
Tazia merupakan bagian dari azadari, sebuah ritual berkabung atas tragedi Karbala, yang melambangkan penghormatan terhadap para syuhada Karbala yang gugur di medan perang.
Majlis juga menjadi bagian penting dalam rangkaian ini, yaitu pertemuan besar yang berisi khotbah atau ceramah tentang tragedi Karbala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: