TABOT! Tragedi Pilu Padang Karbala, Gugurnya Cucu Rasulullah SAW dan 72 Pengikutnya

Selain itu, terdapat pula kegiatan matam, yaitu memukul-mukul dada dan kepala secara lembut sambil meratapi tragedi Karbala.

Prosesi alam juga menjadi bagian dari ritual ini, di mana bendera yang menjadi simbol Hazrat Abbas, panglima pasukan Husain dalam pertempuran Karbala, diarak dan dikibarkan.

BACA JUGA:Dibalik Pesonanya, Cerita Asal Usul Desa Lesung Batu, Kabupaten Muratara, Bikin Geli

Sabeel juga disajikan, yaitu penyajian makanan dan air bagi para musafir, pelayat, dan pengunjung. Terdapat pembacaan Surah Al-Fatihah untuk para syuhada di Karbala, diikuti dengan pembagian makanan dan tindakan berkabung lainnya.

Secara fisik, Tazia atau Taziya merupakan replika makam Imam Hussain RA yang dibuat dalam berbagai bentuk dan jenis. Biasanya, bahan pembuatannya menggunakan kertas dan bambu.

Secara umum, struktur Tazia terdiri dari Takhat, Dar, Khamrakhi Ghumzi, Jhalar, dan Chatri. Takhat merupakan dasar atau pondasi Tazia. Dar adalah struktur utama Tazia yang berbentuk pilar dengan lantai melengkung. Khamrakhi Ghumzi adalah kubah. Jhalar digunakan sebagai hiasan, sedangkan Chatri adalah semacam kanopi.

Tazia yang diusung dengan hati-hati oleh pria, wanita, dan anak-anak kemudian ditempatkan di dalam azakhana yang dihiasi dengan estetika menggunakan bunga dan wangi-wangian (itr).

BACA JUGA:Mengenal Asal Usul, Tradisi dan Puyang Suku Semende, Bagian dari 12 Suku Asli Sumatera Selatan

Sementara itu, orang-orang melakukan ritual matam dengan lembut memukul dada dan kepala sambil menyanyikan "Ya Hussain... Ya Hussain" untuk meratapi tragedi Karbala. *

Artikel ini telah tayang di rakyatbengkulu.com dengan judul: TAZIA! Tabot India, Pakistan, dan Bangladesh Ritual Tragedi Karbala

Sumber: