Kisah dan Karomah Syekh Abdul Qadir Jaelani yang Selalu Sungguh-Sungguh Jaga Wudhu

Kisah dan Karomah Syekh Abdul Qadir Jaelani yang Selalu Sungguh-Sungguh Jaga Wudhu

Syekh Abdul Qadir Jaelani merupakan wali qutub yang memiliki Karomah yang luar biasa.--

BACA JUGA:Syekh Abu Hasan As-Shazili Wali Qutub Penjaga Alam Semesta, Mengetahui yang akan Terjadi Hingga Hari Kiamat

Syekh Abdul Qadir Jaelani pun duduk ditempat yang sudah diisyaratkan Nabi Khidir AS selama tiga tahun. Tempat ini ternyata sering didatangi Nabi Khidir AS setiap satu tahun sekali.

Dan kemudian, Nabi Khidir AS kembali berpesan kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani, supaya tidak sekali-kali meninggalkan tempat ini sampai dirinya datang.

Pernah pada waktu riyadhoh, Syekh Abdul Qadir Jaelani tertidur diemperan Istana Raja Madani yang di dalamnya sangat dingin. Tiba-tiba Syekh Abdul Qadir Jaelani bermimpi mengeluarkan mani.

Seketika itu Syekh Abdul Qadir Jaelani bangun dari tidurnya, lalu pergi ke sungai untuk mandi. Kemudian, Syekh Abdul Qadir Jaelani kembali tidur dan bermimpi yang sama. Kejadian tersebut terjadi sebanyak 40 kali dalam semalam.

BACA JUGA:Syekh Ahmad Al-Badawi Wali Qutub Penjaga Alam Semesta, Wajah Bercahaya, yang Melihat Langsung Meninggal Dunia

Syekh Abdul Qadir Jaelani lalu naik ke atas pagar tembok supaya tidak tertidur lagi dan menjaga kelanggengan suci dari hadas. Kebiasaan Syekh Abdul Qadir Jaelani ketika berhadas, terus berwudhu dan salat sunat dua rakaat.

Hal itu dilakukan supaya selalu suci dari hadas, sehingga tidak pernah menanggung hadas. Syekh Abdul Qadir Jaelani selalu bersungguh-sungguh menjaga wudhu, bahkan itu sudah menjadi kebiasaannya sampai ke tingkat usul Allah SWT.

Nampak jelas pancaran nur kewaliannya, sehingga nampak pula diwajahnya cemerlang. Sifat keluhuran menghindari segala apa yang harus dihindari. Bahkan Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah pura-pura bisu dan gila, sampai berkali-kali dibawa ke Kota Marostan untuk diobati.

Yang demikian itu, malah membuat tersohor kewaliannya melebihi ulama pada zamannya. Di bidang keilmuannya dan amalannya, zuhud dan ma'rifatnya, ketokohan dan fatwa-fatwanya, dapat diterima siapa saja yang mendengarkan.

BACA JUGA:Syekh Ahmad Ar-Rifa'i Wali Qutub Penjaga Semesta, Mencium Tangan Rasulullah dari dalam Kubur

Sehingga, dampak baiknya tersebar di mancanegara. Bagaikan peredaran surya diceritakan pernah pada suatu ketika 100 ulama ahli fikih Baghdad berkumpul dan masing-masing membawa masalah.

Kemudian, dikumpulkan dan menghadap Syekh Abdul Qadir Jaelani. Para ulama-ulama itu perlu untuk menguji kemampuan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Setelah para ulama duduk dalam majelis, Syekh Abdul Qadir Jaelani menundukkan kepala.

Tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dadanya menembus ke dada para ulama tersebut. Maka, hilanglah apa yang ada pada hati mereka. Sampai pada masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan hilang begitu saja.

Para ulama tadi menjadi kebingungan gemetar dan seakan-akan tidak berdaya. Juga kesadarannya menyobek-nyobek pakaian dan membuka tutup kepalanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: