HOT INFO, Cabai di Sumsel Tak Lagi ‘Pedas’, Petani Merugi Harus Banting Harga, Ternyata Ini Penyebabnya

HOT INFO, Cabai di Sumsel Tak Lagi ‘Pedas’, Petani Merugi Harus Banting Harga, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga cabai di Sumsel tak lagi ‘pedas’, petani merugi harus banting harga. foto: dok jpg/sumeks.co.--

Sedangkan harga cabai rawit juga sempat mengalami kenaikan menjadi Rp40 ribu/kg.

BACA JUGA:Harga Ayam-Cabai di Palembang Turun, Pedagang Semringah

Kabid Hortikultura Dinas Pertanian OKU Hendri Eka Putra mengatakan, Kabupaten OKU bukan merupakan sentra penghasilan tanaman sayur, seperti bawang, termasuk cabai.

“Komoditi ini didatangkan dari luar daerah,” ujarnya. 

Ongkos angkut untuk sampai ke pasar di OKU memengaruhi harga jual pasaran. 

Seperti sayur dari Liwa, bisa anjlok harganya jika banyak petani lokal yang menanam komoditi sama.

BACA JUGA:Harga Ayam-Cabai di Palembang Turun, Pedagang Semringah

Pantauan harga kebutuhan pokok di Kota Palembang jelang Lebaran Iduladha terpantau masih cukup stabil. Kecuali harga telur dan daging ayam ras yang masih tinggi sejak beberapa waktu lalu.

Untuk harga cabai rawit Rp40 ribu/kg, cabai merah keriting Rp25 ribu-Rp28 ribu/kg. 

Sedangkan bawang putih Rp35 ribu dan bawang merah di Rp40 ribu/kg. Untuk telur ayam masih Rp28 ribu-Rp30 ribu/kg. Daging ayam potong di atas Rp30 ribu sampai Rp37 ribu/kg.

Kalau ayam ada sempat turun Rp29 ribu/kg, kemudian naik lagi. Telur bertahan,” kata Tomy, seorang pedagang sembako.

BACA JUGA:Harga Bawang Merah dan Cabai Merah di Muara Enim Naik Melejit

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang Reimon Lauri mengatakan, kenaikan harga ayam dan telur ini karena beberapa faktor, seperti cuaca yang panas menyebabkan banyaknya ayam yang sakit.

“Banyak peternak yang usahanya tutup sementara. Sementara permintaan meningkat,” katanya. 

Juga karena banyaknya acara hajatan setelah Idulfitri dan jelang Iduladha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: