9 Guci Sayuran Busuk Ternyata Emas Kawin Siti Fatimah, Legenda Pilu Pulo Kemaro Palembang

9 Guci Sayuran Busuk Ternyata Emas Kawin Siti Fatimah, Legenda Pilu Pulo Kemaro Palembang

Pulo Kemaro--

Kabar Tan Bun An yang menyelam ke Sungai Musi sampai ke Putri Siti Fatimah. Dia mengajak pelayan setianya menuju kapan Tan Bun. Disana dia menunggu hingga sore hari.

Namun, Tan Bun An belum juga muncul. Hingga ahirnya dia meminta pelayannya menunggu di atas kapal. Putri Siti Fatimah berniat menyusul calon suaminya menyelam ke Sungai Musi.

BACA JUGA:Gunung Dempo, Pagaralam Pernah 7 Kali Meletus, Paling Dasyhat Tahun 1884

Siti Fatimah berpesan jika dia tidak muncul dan di lokasi itu muncul gundukan tanah berarti itu adalah kuburannya. 

Putri Siti Fatimahpun seketika melompak ke Sungau Musi. Pelayan yang cemas menunggu hingga keesokan harinya. Putri Siti Fatimah belum juga muncul

Tiba-tiba dari dasar sungai muncul gundukan tanah. Pelayan meyakini sang putri sudah wafat. Nah gundukan tanah itu lama kelamaan membentuk sebuah pulau yang oleh masyarakat Palembang dinamai Pulau Kemarau (Pulo Kemaro).

Dinamai Pulo Kemaro, pulau ini tidak pernah kebanjiran meskipun dikelilingi Sungai Musi. Itulah legenda Pulo Kemaro yang berkembang di msyarakat Kota Palembang.

Pulo ini saat hari Cap Go Mee, ramai dikunjungi oleh warga keturunan Tionghoa untuk bersiarah ke makam leluhur mereka Tan Bun. Pulau ini belakangan menjadi icon wisata Sumsel. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: