ASYIK...Tak Cuma GMT, Ramadan Tahun Ini Diwarnai Hujan Meteor Lyrids, 10 Hingga 20 Meteor Perjam
--
Tidak lama lagi, bumi akan dilintasi fenomena antariksa Gerhana Bulan Hibrid (GMH) yang jatuh pada akhir Ramadhan 1444 Hijriah atau bertepatan 20 April 2023.
Namun tahukah kamu? Dilansir dari space.com pada hari ini Senin 17 April 2023 bulan tepat berusia 27 hari dan saat ini dalam fase Bulan Sabit Menurun. Berdasarkan siklus bulannya, bulan tampak menyala pada 15 persen permukaannya.
Fase bulan tersebut mengungkapkan bahwa berlalunya waktu di langit malam. Beberapa malam ketika kita melihat ke bulan, bulan tampak penuh cerah dengan cahaya.
Sementara pada malam harinya hanya secercah cahaya yang redup. Perubahan penampilan bulan ini disebut fase bulan, karena saat bulan mengorbit Bumi, bulan akan berputar melalui delapan fase berbeda.
Menurut penelitian, empat fase utama bulan terjadi pada rentan waktu lebih kurang tujuh hari. Dengan bulan purnama sebagai tahap awal paling mempesona.
Berdasarkan astronomi, pada April 2023, empat fase bulan terjadi pada hari-hari berikut:
-Fase pertama yaitu Bulan Purnama pada tanggal 6 April lewat tengah malam atau sekitar 7 April WIB.
-Kuartal terakhir terjadi pada 13 April lewat tengah malam atau tangga 14 April WIB.
-Kuartal Pertama: 27 April lewat tengah malam atau tanggal 28 April WIB.
Dijelaskan pada bulan Kuartal Terakhir atau bulan separuh pada 14 April merupakan tonggak fase bulan berikutnya yang disebut Bulan Baru.
Hal itu akan terjadi pada hari Kamis 20 April pukul 12:12 EDT atau tepat pada pukul 23.12 WIB. Oleh karena itu, pada kesekian harinya yakni Jumat 21 April 2023 kita sudah memasuki fase bulan baru.
Menurut NASA, bulan baru disebut juga fase bulan tak terlihat karena sisi bulan yang disinari matahari menghadap jauh dari Bumi, ke arah matahari. Kadang-kadang, orbit bulan membawanya langsung antara Bumi dan matahari selama bulan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: