Jelang Idul Fitri ini, KPK Tak Bosan Ingatkan untuk Menolak Gratifikasi

Jelang Idul Fitri ini, KPK Tak Bosan Ingatkan untuk Menolak Gratifikasi

KPK menegaskan pentingnya melekukan pencegahan korupsi melalui pengendalian gratifikasi terkait hari raya. --

Jelang Idul Fitri ini, KPK Tak Bosan Ingatkan untuk Menolak Gratifikasi

SUMEKS.CO- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak pernah bosan mengingatkan dan kembali menegaskan pentingnya melakukan pencegahan korupsi khususnya melalui pengendalian gratifikasi. 

Terutama jelang hari raya keagamaan atau perayaan hari besar lainnya. Hal ini sudah dituangkan dalam Surat Edaran (SE) KPK Nomor 6 tahun 2023 tanggal 30 Maret 2023 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Terkait Hari Raya.

KPK mengingatkan para penyelenggara negara dan pegawai negeri untuk menolak gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, khususnya terkait perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023.

Permintaan dana dan/atau hadiah sebagai tunjangan hari raya (THR) atau dengan sebutan lain oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara,

Ya baik secara individu maupun atas nama institusi merupakan perbuatan yang dilarang. Sebab, tindakan tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan, bertentangan dengan peraturan dan kode etik, serta memiliki risiko sanksi pidana.

KPK juga mengimbau kepada pimpinan kementerian/lembaga/pemerintah daerah dan BUMN/BUMD agar melarang penggunaan fasilitas dinas untuk kepentingan pribadi. Fasilitas dinas seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan terkait kedinasan.

BACA JUGA:CEK FAKTA: Rumah Sultan Andara Raffi Ahmad Digeledah KPK, Tracing Asset Kasus Pencucian Uang Wahyu Kenzo

Pimpinan kementerian/lembaga/pemerintah daerah dan BUMN/BUMD juga diharapkan menerbitkan imbauan secara internal untuk pegawai di lingkungan kerjanya agar menolak gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugasnya.

Di sisi lain, pimpinan asosiasi/perusahaan/masyarakat diharapkan juga melakukan langkah-langkah pencegahan dengan mengimbau anggotanya tidak memberikan gratifikasi yang dianggap suap, uang pelicin atau suap dalam bentuk lainnya. 

Apabila terdapat permintaan gratifikasi, suap, atau pemerasan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara, KPK mengimbau agar segera melaporkannya kepada aparat penegak hukum atau pihak berwenang.

Jika karena kondisi tertentu, pegawai negeri atau penyelenggara negara tidak dapat menolak gratifikasi, maka wajib melaporkan kepada KPK paling lambat 30 hari kerja sejak gratifikasi diterima.

BACA JUGA:Brigjen Endar Priantoro Ngotot Ngantor, KPK Putus Akses

 Informasi lebih lanjut terkait mekanisme dan formulir pelaporan atas penerimaan gratifikasi dapat diakses pada tautan https://gratifikasi.kpk.go.id atau menghubungi layanan informasi publik KPK pada nomor telepon 198.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: