Piala Presiden dan Jalan Baru Kemandirian Sepak Bola Indonesia

Piala Presiden dan Jalan Baru Kemandirian Sepak Bola Indonesia

Momen Port FC menjuarai Piala Presiden 2025. --Sumber Gambar: Twitter @Video Sports

SUMEKS.CO - Sembari menunggu BRI Super League bergulir, selama lebih kurang sepekan terakhir, publik sepak bola Tanah Air disuguhkan menu pembuka yang mewah,  Piala Presiden 2025.

Padahal, jika kita mundur sejenak ke tahun 2015, cerita Piala Presiden bermula dari ruang gelap.

Bagaimana tidak? Saat itu, PSSI dibekukan oleh pemerintah dan kompetisi terhenti. Mahaka Sports muncul membawa ide: menghidupkan sepak bola lewat turnamen alternatif. Piala Presiden lahir dari kekosongan itu. 

Tetapi yang luar biasa, turnamen ini kini berkembang menjadi wajah baru dari ambisi industri olahraga Indonesia. Dulu, ia hadir sebagai respons atas krisis. Kini, ia menjadi jalan belajar untuk tumbuh bukan sekadar hiburan, tetapi juga ladang nilai, kerja sama, dan harapan ekonomi.

BACA JUGA:Dramatis, Oxford United Kalah dari Port FC di Final Piala Presiden 2025

BACA JUGA:Oxford United Diunggulkan Juara Piala Presiden 2025, Perjalanan Gemilang ke Final Bersejarah Lawan Port FC

Tak berlebihan rasanya menyebut Piala Presiden sebagai salah satu turnamen paling konsisten yang dimiliki sepak bola Indonesia dalam satu dekade terakhir. Ia bukan hanya pengantar menuju kompetisi resmi, tetapi juga cermin dari arah gerak sepak bola kita: bagaimana profesionalisme dirawat, sponsor dijaga, dan pengalaman penonton terus dibentuk ulang agar lebih bernyawa.


Trofi Piala Presiden 2025--Sumber gambar: Instagram @officialpialapresiden

Mandiri dan Transparan Tanpa APBN

Tahun ini, Piala Presiden terasa sangat istimewa lantaran untuk kali pertama mengundang klub luar negeri untuk berpartisipasi: Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand). Turnamen ini juga memberi panggung lebih bagi kesenian dengan memadukan unsur kebudayaan dan teknologi.

Namun, di antara terobosan-terobosan mengagumkan itu, saya paling terpukau dengan kenyataan bahwa turnamen semewah ini tak menggunakan sepeser pun dana negara. Ini adalah kabar baik: sepak bola Indonesia sedang belajar berjalan dengan kaki sendiri. Selama bertahun-tahun, banyak turnamen atau kompetisi hidup dari bantuan negara, baik lewat APBN, APBD, maupun perusahaan pelat merah.

BACA JUGA:Update Jadwal Piala Presiden 2025, SFC Pernah Runner-up Berikut Ini Daftar Juara dari Tahun ke Tahun

BACA JUGA:Dewa United Raih Juara Tiga Piala Presiden 2025 Usai Kalahkan Indonesia All Star 2-0, Bawa 2 Miliar Rupiah

Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa tak ada satu rupiah pun uang negara yang mengalir ke turnamen ini. Semua biaya operasional, hadiah, promosi, hingga kebutuhan produksi disokong oleh sponsor swasta. Bahkan audit keuangan dilakukan oleh lembaga independen. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait