Siswa SD Disuruh Jadi Kamerawan Tawuran Anak SMA

Siswa SD Disuruh Jadi Kamerawan Tawuran Anak SMA

Keterangan FOTO : Penyuluhan Hukum BPHN Mengasuh oleh PBH Peradi Palembang di SDN 204 dan SDN 9 Palembang.--

Di depan teman-temannya siswa tersebut menceritakan pengalaman tawuran sarung yang direkam untuk konten akun media sosial. “Kalau viral kontennya banyak yang nonton banyak follower dapat uang Bu,” ujarnya.

BACA JUGA:PJ Bupati Apriyadi Ngabuburit Sapa Warga Muba di Halaman Rumah Dinas

Namun ada juga menurut Ketua PBH Peradi, siswa yang sempat tertangkap kemudian diperiksa di kantor polisi.

“Karena tidak cukup bukti akhirnya dilepaskan. Tapi pihak sekolah yang mendapat laporan keterlibatan siswanya, akhirnya memanggil orang tua anak tersebut ke sekolah,” katanya.

Pada setiap penyuluhan hukum pada program BPHN Mengasuh, para advokat dari PBH Peradi selalu menyampaikan materi dan mengingatkan  tentang sanksi bagi anak yang berbuat kejahatan.

Seperti pencurian yang diancam hukuman tujuh tahun penjara. Kejahatan narkoba yang ancaman hukumannya paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun dengan ancaman hukuman denda sampai Rp8 miliar.

BACA JUGA:Polres Muba Bantah Menjebak Penjual Beras Sungai Lilin, Tes Urine Pelaku Positif Narkoba

“Untuk tawuran kami peringatkan kepada siswa bahwa mereka yang terlibat tawuran bisa dua tahun enam bulan hingga empat tahun jika mengakibatkan matinya orang dan pidana denda paling banyak Rp50 juta jika mengakibatkan luka berat. Kepada siswa kami sampaikan tidak boleh terlibat tawuran jika tidak ingin dihukum dalam penjara,” kata Aina.

Kepada para siswa juga disampaikan ancaman hukuman jika mereka melakukan perundungan atau bullying.

“Anak-anak jika kalian melakukan bullying kepada teman kalian, lalu dia tidak terima dan melapor ke polisi, ancaman hukumannya paling lama tiga tahun enam bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 juta,” ujar Ketua PBH Peradi Palembang. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: