Jalan Tergenang, Warga Sembawa Banyuasin Takut Buaya

Jalan Tergenang, Warga Sembawa Banyuasin Takut Buaya

Ilustrasi--

BANYUASIN, SUMEKS.CO - Masyarakat desa di Kecamatan Sembawa, Kabupaten BANYUASIN mengeluhkan banjir di wilayahnya. Akibat banjir yang melanda, masyarakat sekitar khawatir untuk menjalankan aktivitas lantaran banyak buaya dan ular berkeliaran di lokasi. 

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyuasin, khususnya di Kecamatan Sembawa beberapa waktu lalu, banyak aktivitas masyarakat yang terhenti. Tak hanya itu, beberapa sekolah juga meliburkan siswanya akibat banjir tersebut.

Kepala Desa (Kades) Sako Makmur, Abdul Azis mengungkapkan, jalan utama menuju desanya dan Desa Limbang Mulya sudah beberapa hari digenangi air setinggi lutut orang dewasa akibat saluran air dan sungai yang dangkal, dan tak mampu menampung saat turunnya hujan.

"Banjir terjadi akibat saluran air dangkal, perlu dinormalisasi," kata Abdul Azis, Kamis 30 Maret 2023.

BACA JUGA:Dua Desa di Talang Ubi, PALI Terendam Banjir, Warga Diimbau Awasi Anak-Anak

Abdul Azis mengungkapkan, ruas jalan yang tergenang banjir berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat Desa Sako Makmur dan Desa Limbang Mulya. Diakuinya, masyarakat tak berani menerobos banjir. Sebab, banyak binatang buas yang berkeliaran di lokasi banjir.

"Memang saat banjir sering muncul buaya dan ular. Kami harap masyarakat berhati-hati saat melintas di atas genangan air," imbuh Abdul Azis.

Sementara itu, Camat Sembawa Eman Taufik menambahkan, pihaknya sudah meminta bantuan kepada pemerintah dan stakeholder terkait untuk menyiapkan perahu guna mobilisasi masyarakat.

"Kami sudah meminta bantuan untuk dikirimkan perahu karet. Semoga segera direalisasikan," harapnya.

BACA JUGA:Ratusan Makam di TPU Kebun Bunga Palembang Terendam Banjir, Terbesar Tahun Ini

Terkait banjir yang terjadi, Eman mengatakan penyebabnya karena saluran air dan sungai yang dangkal. Sehingga, solusi untuk menanggulangi banjir yakni sungai harus dikeruk, dan jalan juga harus ditinggikan.

"Sudah kami usulkan. Solusinya mungkin harus dilakukan pengerukan salura air dan sungai," pungkas Eman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: