Puyang Muara Rambang, Keturunan Raja Kerajaan Sriwijaya
Kompleks Makam Puyang Muara Rambang. --
BACA JUGA:Jelang Ziarah Kubroh Kompleks Pemakaman Al Habib Ahmad bin Syech Bin Shahab, Dibersihkan
Puyang Muara Rambang dianggap mendiami daerah tersebut dan menjaga kelestarian Sungai Rambang, buaya yang nakal akan diusir dan tidak boleh masuk ke Sungai Rambang dan hanya tinggal di perairan Sungai Ogan saja.
Orang Rambang percaya, minimnya angka orang dimakan buaya di daerah Rambang karena di Muara Rambang buaya masuk akan diseleksi. Bagi yang nakal atau berniat membunuh manusia, maka akan dihalangi oleh Puyang Muara Rambang dan buaya besar penjaga Muara Rambang.
Sejarah Puyang Muara Rambang pada saat ini masih cukup eksis keberadaannya, karena masih mendapat dukungan dari masyarakat. Hal ini dikarenakan, banyak nilai-nilai yang terkandung yang ada pada Puyang Muara Rambang.
Masyarakat Desa Lubuk Keliat hampir secara keseluruhan 99 persen menganut agama Islam. Sebagai wujud sakral masyarakat Desa Lubuk Keliat meyakini Makam Puyang Muara Rambang sebagai makam yang mulia, karena merupakan makam dari seorang wali Allah. Sehingga, Makam Puyang Muara Rambang dianggap sakral oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: